DBD Melonjak, Pj Bupati Sampang Tinjau Faskes

Saat Pj Bupati Sampang tinjau Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sampang.

Sampang, Bhirawa.
Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, S.Sos. MA, MSE meninjau langsung kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn Sampang pasca melonjaknya kasus Demam Berdarah, dan fasilitas kesehatan (faskes).Jum’at (3/5).

Menurut data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten setempat, dari Januari hingga Maret 2024, terdapat 133 kasus DBD di Sampang. Namun, hingga bulan Mei 2024, jumlah kasus DBD melonjak tajam menjadi 260 kasus.

Peninjauan tersebut sebagai wujud memastikan ketersediaan layanan kesehatan dan kesiapan tenaga medis menangani kasus DBD. Selain itu, ia juga mengecek ketersediaan kantong darah di Kantor PMI Sampang pasca melonjaknya kasus DBD.

Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, S.Sos. MA, MSE menyampaikan bahwa pihaknya telah menekankan seluruh jajaran untuk bersama menekan kasus demam berdarah. Pihaknya mengaku telah melakukan rapat koordinasi bersama para stakeholder seperti Kepala Puskesmas dan Camat utamanya yang wilayahnya masuk dalam kategori merah kasus DBD. “Melonjaknya kasus DBD harus kita beri atensi khusus, yang paling penting proses pencegahannya juga harus disosialisasikan betul ke masyarakat,” ujarnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa pencegahan DBD dapat dilakukan dengan mengikuti Gerakan 5M, yaitu lima langkah kunci yang efektif dalam pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekitar. Pertama, Menguras Bak Mandi dan Tempat Penampungan Air Lainnya, Penting untuk secara berkala menguras bak mandi dan semua wadah yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD.

Kedua, menutup tempat-tempat penampungan air, Pastikan semua tempat penampungan air, seperti tong air dan tangki air, tertutup dengan rapat. Hal ini akan mencegah nyamuk masuk dan bertelur di air tersebut.

Ketiga, Mengubur atau Menyingkirkan Wadah-wadah Tertentu, Botol, sampah plastik, dan wadah lain yang berpotensi menjadi tempat perkembang biakan nyamuk DBD harus diubur atau disingkirkan.

Keempat, Daur Ulang Barang-barang, Barang-barang yang dapat dijadikan tempat berkembang biak nyamuk, seperti potongan ban atau wadah plastik bekas, sebaiknya didaur ulang atau diproses secara aman.

Kelima, Menaburkan Bubuk Abate, Bubuk Abate dapat digunakan pada tempat-tempat air yang sulit atau tidak mungkin dikuras, sehingga menghambat perkembang biakan nyamuk. “Gerakan 5M ini merupakan strategi yang telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko DBD,” pungkasnya.[lis.ca]

Tags: