Dikbud Pantau Penerapan IKM di SDN Gelam 2 Sidoarjo

Kepala Dikbud Sidoarjo Tirto Adi melihat langsung proses pembelajaran di SDN Gelam 2 Sidoarjo. [ahmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Siswa kelas bawah kini sudah tidak mempunyai rasa takut lagi terhadap materi pelajaran. Mereka justru selalu siap apabila ada beberapa pertanyaan dari gurunya. Mereka juga berebut dengan mengacungkan jari telunjuknya untuk tampil kedepan, menjawab pertanyaan dan bermain peragaan – peragaan pembelajaran langsung bersama teman – temannya.
Kepala Dinas (Dikbud) Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, Dr Tirto Adi MPd, kagum saat melihat kondisi ini. ”Inilah cara pembelajaran yang sesungguhnya. Para siswa tidak mempunyai perasaan takut, tidak minder. Bahkan berebut untuk menjawab dan bermain bilangan. Sungguh luar biasa efek dari penerapan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) di SDN Gelam 2 Candi Sidoarjo ini,” ungkap saat berkunjung bersama Tim Inovasi (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) Jatim, pada (1/11) kemarin.
Tirto menegaskan, prosesi pembelajaran secara aktif memang sudah dilaksanakan di SDN Gelam 2 Candi. Pembelajaran seperti inilah yang diharapkan. Kerjasama para siswa terbentuk, kreativitas anak terbentuk. Mereka belajar dengan tenang, mereka belajar dengan senang. Semua itu bisa berjalan sangat alami.
“Saya apresiasi yang tinggi kepada gurunya, Bu Endang dan Bu Febi. Inilah pembelajaran yang diharapkan. Semoga ini berkembang di sekolah – sekolah yang lain,” harap Tirto yang didampingi Kabid Mutu Pendidikan, Dr Netti Lastiningsih MPd.
Endang Kusniati SPd, guru kelas bawah SDN 2 Gelam 2 Candi Sidoarjo menjelaskan, pelajaran PKn yang dikemas dengan permainan, agar anak – anak mampu untuk mengenal sila – sila Pancasila, termasuk logo – logonya, bunyinya, lambangnya, sekaligus pengamalannya yang diterapkan dalam perbuatan sehari – hari. Kalau dikaitkan dengan P5 (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila) berarti masuk dalam mandiri dan bergotong – royong. Karena cara mengerjakannya para siswa dengan bergotong – royong dalam kelompok.
“Saya jelaskan terlebih dahulu esensi materinya, yaitu tentang Pancasila. Setelah mereka tahu Sila pertama itu lambangnya bintang, dan bunyinya, amalannya termasuk contoh – contohnya. Sehingga para siswa tinggal mempraktekkan langsung pembelajaran Inovatif yang saya beri nama Kokipa (Koki Pancasila). Hasilnya sangat efektif, dengan permainan para siswa sangat senang sekali,” jelasnya.
Sementara itu, Febina Indahyani SPd, guru kelas IV SDN Gelam 2 Candi Sidoarjo menambahkan, kalau dirinya mengajarkan pelajaran tentang Majas Personifikasi materi kelas IV mata pelajaran Bahasa Indonesia.
“Bermain gelinding bola atau gelinding Majas Personifikasi. Mereka bermain dengan menggelindingkan alatnya, terus ditemukan Majas Personifikasi atau bukan. Kalau mereka bisa langsung mendapatkan hadiah yang sudah disediakan,” katanya. [ach.fen]

Tags: