Dindik Imbau kegiatan MPLS Secara Daring

Siswa – siswi SD Muhammadiyah 16 Surabaya menerima bintang sebagai lambang profesi cita – cita ketika sudah dewasa. [trie diana]

Kalender Pendidikan Dimulai 13 Juli 2020
Surabaya, Bhirawa
Tahun ajaran baru akan dimulai pada Senin (13/7). Akan tetapi, kondisi kabupaten/kota di Jawa Timur belum ada yang memasuki zona hijau. Karenany Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mengimbau agar proses belajar mengajar dilakukan secara daring.
Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi mengungkapkan tahun ajaran baru biasanya dilakukan Masa pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), tetapi tahun ini masing-masing sekolah diimbau untuk membuat modul MPLS daring. Termasuk modul tutorial maupun interaktif.
“Sementara ini kami masih mengimbau untuk pembelajaran jarak jauh,”ujarnya.
Sementara itu, untuk SMA boarding schools yang dimiliki Pemprov Jawa Timur. Yaitu SMAN Taruna Nala Malang, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri dan SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi diizinkan menerima siswa dalam asrama.
“Karena di asrama maka kami konsultasikan dengan orang tua. Dan orang tua setuju di asrama saja agar lebih aman karena siswa tidak keluyuran,”urainya.
Hanya saja protokol kesehatan harus tetap dilakukan selama proses pembelajaran. Tentunya hal ini atas persetujuan gugus tugas Covid-19 dan surat persetujuan dari orang tua.
Terkait imbauan MPLS daring ini sejumlah sekolah telah menyiapkan kegiatan yang akan mulai dilaksanakan Senin (9/7) mendatang.
Perispana mulai mendesain dengan sistem webinar dengan mengundang tokoh inspiratif, menyiapkan berbagai video pengenalan sekolah, hingga menerapkan protokol kesehatan ketat jika dilakukan tatap muka.
Seperti halnya di SMA Muhammadiyah X Surabaya yang 95 persen akan menggelar MPLS daring dengan mengundang tokoh inspiratif dr.Tirta dengan mengusung tema Penumbuhan Semangat Membuat Start Up. Selain itu pihaknya juga menggelar kompetisi game online, Parenting Online Via Radio streaming, dan Konser Online. Masa MPLS sendiri akan berlanhsung selama 10 hari.
“Kita akan membuat kelompok kelompok kecil untuk siswa baru. Ini untuk mempermudah berkomunikasi selama masa MPLS karena kita akan memanfaatkan media sosial dan whatsapp grup,” terang Waka Humas, Suardi.
Sementara untuk pembelajaran tatap muka, Suardi menjelaskan jika hal itu tergantung hasil angket yang disebar oleh sekolah kepada para wali murid.
“Dari hasil angket, 95 persen orangtua menghendaki anaknya untuk masuk ke sekolah,” papar dia.
Sehingga, rencana kita akan buat teknis perbandingan 30 persen masuk, 70 persen berbasis online. Teknisnya, jika siswa jurusan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), berjumlah 30 makan akan bagi antara 5-10 siswa per kelas.
“Kalau ada 10 siswa pakek tiga kelas. Pembagian berdasarkan kelas. Jam pembelajaran juga kita perpendek sampai 2,5 jam (2 jam 30 menit). Sedangkan 70 persennya pembelajaran via daring,” urainya.
Selama proses pembelajaran daring, lanjut Suardi, guru harus melakukan pembelajaran di ruang studio yang sediakan, untuk menjelaskan materi. Sedangkan siswa akan mengikuti pembelajaran tersebut melalui aplikasi zoom.
“Kita susun skema nya seperti ini. Jika draft sudah selesai semua kita akan konsultasikan ke pengawas dan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim,” katanya.
Berbeda dengan SMAM X Surabaya yang melakukan MPLS daring, di SMK Wijaya Putra Surabaya justru mengadakan MPLS dengan mendatangkan siswa secara bergelombang. Dengan catatan siswa harus memakai masker, menggunakan face shiled hingga menjaga jarak antar peserta lainnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang fokus pada pengenalan sekolah. MPLS tahun ini akan lebih memfokuskan pada pengenalan pembelajaran jarak jauh yang digunakan sekolah. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, yang mana setiap gelombangnya membutuhkan waktu 3 jam.
“Kita datangkan secara bergelombang. Dengan physical distancing dan protokol Covid-19. Karena takutnya jika langsung PJJ (pembelajaran jarak jauh) ada miss komunikasi. Yang bisa teknologi kita bersyukur. Yang nggak bisa ini nanti kasian. Mangkanya kita kasih pemantapan di MPLS besok,” papar Kepala SMK Wijaya Putra, Sugeng.
Sedangkan di hari kedua MPLS, pihaknya akan mengenalkan aplikasi pembelajaran yang digunakan sekolah. Di hari terakhir, MPLS akan dilakukan melalui google meeting ataupun classrom.
“Jadi setelah pemantapan mereka akan mengikuti pembelajaran jarak jauh. Di hari terakhir nanti kami akan adakan converence pakai google meeting. Kalau sdah bisa harapannya pembelajaran jarak jauh bisa berjalan lancar,” papar dia. [ina]

Tags: