Dinkes Kota Batu Komunikasikan Kesulitan Vaksinasi Lansia ke Komisi C

Suasana hearing dan evaluasi vaksinasi Kota Batu antara Dinkes dan Komisi C di ruang rapat komisi DPRD Kota Batu, Kamis (14/10).

Kota Batu, Bhirawa
Vaksinasi bagi warga lanjut usia (Lansia) masih menjadi kendala dalam optimalisasi pencapaian vaksinasi di Kota Batu. Karena itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu mengkomunikasikan kendala ini dalam hearing dan evaluasi vaksinasi bersama Komisi C DPRD Batu yang dilaksanakan di Ruang Rapat Komisi, Kamis (14/10).

Kepala Dinkes Batu, Drg Kartika Trisulandari mengatakan bahwa Kota Batu berpeluang untuk menuntaskan vaksinasi hingga 100 persen di tahun ini. Karena saat ini vaksinasi dosis I sudah mencapai 86,27 persen dari total sasaran penerima vaksin yang sebanyak 163.932 jiwa.

“Adapun warga yang sudah mendapat vaksn dosis II sudah tercapai 39,24 persen,”ujar Kartika dalam forum hearing Komisi C, Kamis (14/10).

Kartika mengaku untuk pencapaian vaksinasi 100 persen, kendala muncul pada vaksinasi pada sasaran kelompok lansia, yakni warga yang berusia 60 tahun ke atas.

Saat ini dari jumlah sasaran kelompok lansia sebesar 20.174 jiwa, yang telah mendapatkan vaksin dosis I baru sebesar 45,5 persen. Bahkan lansia yang mendapatkan dosis II hanya sebesar 24,6 persen.

Untuk melakukan vaksinasi lansia ini, pihak dinkes telah mengadakan vaksinasi desa yang dilanjutkan melakukan kunjungan ke rumah-rumah lansia sasaran.

Namun ternyata petugas vaksinator tetap mendapatkan penolakan dari pihak keluarga lansia. “Selain alasan komorbid, banyak dari pihak keluarga lansia yang tidak tega ketika orang tuanya yang lansia diberi vaksinasi. Meskipun sudah kita dijelaskan bahwa vaksin yang diberikan aman bagi lansia,” jelas Kartika. Ia pun meminta support dan jalan keluar pada Komisi C agar vaksinasi lansia ini bisa terselesaikan.

Menyikapi hal ini, Legislator Komisi C Didik Mahmud mengatakan untuk mengoptimalkan vaksinasi lansia ini, Dinkes Kota Batu harus menggandeng organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang berlatar lansia. Di antaranya, Pepabri, LVRI, PWRI, dll.

“Adapun jika dinkes kesulitan untuk mendapatkan data akurat tentang personal lansia maka bisa menggali data tersebut melalui Kantor Pos dan atau BNI,” ujar Didik.

Dengan data akurat ini diharapkan petugas vaksnator tidak akan salah sasaran saat mengunjungi rumah lansia sasaran.

Di sisi lain, Dinkes Kota Batu juga terus mengoptimalkan giat testing maupun tracing untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Dalam sehari rata- rata dinkes mencatat adanya 150 testing dan 120 tracing di masyarakat.

Namun ternyata, testing maupun tracing ini belum bisa memberikan kontribusi maksimal dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Karena testing yang dilakukan belum mensyaratkan untuk deteksi dini, tapi untuk keperluan perjalanan pihak yang bersangkutan. [nas]

Tags: