Diskan Kabupaten Probolinggo Berikan Bimtek Penguatan Kapasitas KKUB

Penguatan kapasitas kelembagaan KKUB.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo memberikan bimbingan teknis (bimtek) penguatan kapasitas kelembagaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) di UPT Perikanan Budidaya Air Tawar/Payau Diskan Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan ini diikuti oleh KUB dari wilayah Kecamatan Dringu. Hari pertama, KUB Putra Bahari Desa Tamansari, KUB Intan Bahari Desa Randuputih, KUB PNTR Desa Randuputih dan KUB Tugu Laut Desa Pabean. Hari kedua, KUB Samudra Harapan Desa Dringu, KUB Bunga Karang Desa Dringu, KUB Putra Sedong Desa Dringu dan KUB Sinar Sakti Desa Pabean.

Selama kegiatan mereka mendapatkan materi penguatan kelembagaan KUB dalam mendukung kinerja Dinas Perikanan dan prosedur pengusulan bantuan melalui SIPD dari Diskan Kabupaten Probolinggo serta penumbuhan dan pengembangan kelembagaan KUB dan peran KUSUKA (Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan) dalam mendukung kelembagaan kelompok dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi.

Kepala Diskan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap Hari Pur Sulistiono, Jum’at (8/10) mengatakan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo berupaya meningkatkan kegiatan pemberdayaan, salah satunya dengan memperkuat kelembagaan nelayan melalui kegiatan fasilitasi penguatan kapasitas kelembagaan KUB.

“Kegiatan perlindungan dan pemberdayaan nelayan bertujuan untuk menguatkan kelembagaan nelayan dalam mengelola sumber daya ikan dan sumber daya kelautan dalam menjalankan usaha yang mandiri, produktif, maju, modern dan berkelanjutan,” katanya.

Menurut Ipung, panggilan akrab Hari Pur Sulistiono menjelaskan kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan nelayan dalam meningkatkan kualitas kelembagaan KUB. Tujuannya mewujudkan kelompok nelayan yang maju, mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan.

“Melalui peningkatan kapasitas kelembagaan KUB ini diharapkan menjadi kelompok yang mandiri dan berdaya saing. Selama ini sesuai dengan evaluasi yang kami lakukan, mereka hanya sekedar berkelompok. Bagaimana mekanisme berkelompok dengan benar masih belum dijalankan,” tuturnya.

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo cukup kewalahan untuk mencapai targetnya. Pandemi yang berkepanjangan menjadi alasannya.
Selama pandemi produksi ikan budi daya tahun ini terpengaruh.
Lebih lanjut Kasi Produksi Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Asmiyati Kurnianingsih mengatakan, pandemi tahun ini sangat berbeda dengan tahun lalu. Di tahun ini harga beberapa jenis ikan budi daya turun.

“Tahun lalu saja, untuk udang vaname harganya masih tinggi. Tembus Rp 55 ribu perkilogram. Beberapa waktu lalu, sempat anjlok sampai Rp 48 ribu,” ujarnya.

Ia menyebutkan, capaian ikan budi daya hingga September ini ada pada 45 persen dari target ikan budi daya 13.000 ton. Dengan begitu, Asmi menyebutkan, pihaknya sangat mengalami kesulitan untuk mencapai target tersebut.

“Tahun ini kami sangat kesulitan. Sehingga kami tidak bisa optimis bisa mencapai target tahun ini,”. Ia menyebutkan pandemi yang berkepanjangan ini mempengaruhi proses penjualan ikan budi daya keluar maupun ke dalam daerah. Sebab pandemi juga membatasi proses jual beli. “Misal di rumah makan, saat ini juga terimbas. Sehingga itu mempengaruhi penjualan,” tandasnya.

Apa solusi untuk bisa terus menggenjot produksi agar target tercapai? Asmi menyebutkan pihaknya, pihaknya juga tidak dapat berbuat banyak. “Misal kami genjot produksi terhadap beberapa pembudidaya. Nanti siapa yang akan membeli. Sebab, proses ekspor juga terganggu,” tambahnya.(Wap)

Tags: