Disnak Tulungagung Masih Batasi Pasar Hewan Cegah Gelombang Kedua PMK

Kabid Keswan Disnak dan Keswan Kabupaten Tulungagung, drh Tutus Sumaryani

Tulungagung, Bhirawa.
Dinas Peternakan (Disnak) dan Kesehatan Hewan (Keswan) Kabupaten Tulungagung sampai sekarang masih membatasi pasar hewan setempat untuk mencegah terjadinya gelombang kedua penyakit mulut dan kuku (PMK). Terlebih di Kabupaten Ponorogo saat ini kembali merebak PMK yang menyerang ternak sapi.

Kabid Keswan Disnak dan Keswan Kabupaten Tulungagung, drh Tutus Sumaryani, Rabu (1/2), mengungkapkan untuk mengantisipasi terjadinya lagi serangan PMK di Tulungagung masih dilakukan pembatasan hewan ternak yang diperjual-belikan di pasar hewan. “Artinya di pasar hewan yang diperjual-belikan itu hanya hewan lokalan Tulungagung saja,” ujarnya.

Diakui dia, sampai saat ini Kabupaten Tulungagung masih terus melakukan pengetatan lalulintas hewan yang masuk ke Kota Marmer. “Kalau pun ada (hewan) yang mau masuk ke Tulungagung harus dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan dan surat keterangan telah divaksin PMK,” sambungnya.

Tutus selanjutnya membeberkan pula jika vaksinasi pada hewan ternak juga terus dilakukan untuk mencegah PMK kembali merebak di Kabupaten Tulungagung. Vaksinasi dinilai sangat efektif untuk mencegah perkembangan PMK yang di Tulungagung kini kasusnya sudah tidak ada lagi atau zero kasus.

“Vaksinasi PMK di Tulungagung sudah mencapai 65 persen dari populasi. Dan kami menargetkan pada tahun 2023 ini dapat mencapai 80 persen,” paparnya.

Tutus menyebut capaian vaksinasi PMK di Tulungagung terbilang tertinggi di Jawa Timur. Dan pada bulan lalu Disnak Tulungagung menerima lagi sebanyak 73.000 dosis vaksin PMK dari Disnak Provinsi Jatim.

“Sekarang kami melakukan vaksinasi booster PMK. Kalau vaksinnya nanti ternyata masih kurang kami akan minta lagi ke provinsi,” tuturnya.

Lebih lanjut perempuan berjilbab ini mengatakan jika 65 persen hewan ternak di Tulungagung mulai sapi, kambing dan domba sudah menjalani vaksinasi sebanyak dua kali pada tahun 2022 lalu. “Karena itu sekarang kami lakukan vaksinasi booster atau yang ketiga,” terangnya.

Ada pun jumlah hewan ternak di Kabupaten Tulungagung, Tutus menyatakan sekitar 370.000 ekor. Dari jumlah tersebut 170.000 di antaranya merupakan ternak sapi. (wed)

Tags: