Peningkatan mutu layanan bidang pendidikan menjadi determinan penting dalam peningkatan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Oleh sebab itu, pembangunan manusia baik sebagai subyek (human capital), obyek (human resources), dan sebagai penikmat pembangunan perlu mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak dalam kandungan hingga akhir hayat. Berangkat dari kenyataan itu, maka sudah semestinya pemerintah dan semua pihak perlu mendorong target IPM dibidang pendidikan di negeri ini terus mengalami peningkatan, agar kedepannya menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang unggul dan mampu bersaing global yang sejalan dengan kemajuan era digital.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM di Indonesia sebesar 72,29 poin pada 2023. Skor tersebut meningkat 0,49% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 71,94 poin. Bahkan, IPM di negeri ini terus mengalami kemajuan yang signifikan. Sejalan dengan hal tersebut, di tahun 2023 Bank Dunia dengan Indeks Modal Manusia (Human Capital Index) nya menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-87 dari 174 negara, dengan capaian 0,54 poin, dan berada di peringkat ke-6 untuk kawasan ASEAN.
Namun, sayangnya sampai sekarang Indonesia masih menduduki urutan ke-107 dari 189 negara jadi masih harus terus ditingkatkan. Oleh sebab itu, guru selaku tenaga pendidik dan garda terdepan dalam meningkatkan kualitas SDM sekaligus menjaga moralitas bangsa perlu mendapat perhatian. Terlebih, posisi guru merupakan panutan atau suri tauladan anak didik. Menjadi logis, jika guru harus memiliki kemampuan dan kecakapan dalam proses belajar mengajar, memiliki semangat pengabdian yang tinggi serta teladan bagi anak didik.
Selain guru perlu terus mengasah kemampuan, pemanfaatan teknologi juga penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mengingat, kedepan generasi muda memiliki peranan strategis. Terlebih, pada tahun 2035 mendatang, Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia diproyeksikan akan mencapai puncak bonus demografi dengan mayoritas populasi berusia produktif. Oleh sebab itu, agar upaya mewujudkan IPM bidang pendidikan terus naik, maka sangat dibutuhkan tanggung jawab semua masing-masing pihak dengan segenap daya dan upaya dalam lingkup kewenangannya.
Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.
