DPRD Surabaya Desak Pemkot Fasilitasi Warga Miskin Peroleh Penghasilan

Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony

Surabaya, Bhirawa.
DPRD Kota Surabaya mendorong pengembangan program padat karya untuk memfasilitasi warga miskin memperoleh penghasilan.

Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony menyampaikan, hampir setiap bagian wilayah Kota Surabaya kini sudah memiliki kegiatan usaha padat karya yang mempekerjakan warga miskin, mulai dari usaha produksi paving block, rumah jahit, jasa cuci kendaraan, jasa potong rambut, hingga kafe.

“Spirit masyarakat dalam bekerja di usaha padat karya terlihat, seperti di pabrik paving (block) di kawasan Siwalankerto. Meski baru produksi kurang dari sebulan dan belum menghasilkan pendapatan, mereka optimistis ke depan harkat dan martabat bisa terangkat,” katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers dewan perwakilan rakyat daerah di Surabaya, Senin (7/8/2023).

Thony sudah meninjau usaha padat karya pembuatan paving block di lingkungan Rukun Warga (RW) 06 Siwalankerto, termasuk melihat para pekerja yang terdiri atas warga miskin membuat paving block.

“Saya melihat spirit mereka yang akan merasakan dari sisi prestasi dan penghasilan tiap bulan, sehingga perlu didorong lagi agar lebih cepat menghasilkan,” katanya.

Dia mengemukakan, animo warga untuk bekerja di pabrik paving block RW 06 tinggi, terlihat dari banyaknya warga yang meminta kepada Ketua RW untuk dipekerjakan di pabrik tersebut.

Thony mengatakan, warga berusia produktif yang punya keterampilan dan keahlian semestinya difasilitasi untuk bekerja dan berkarya.

“Kalau tidak difasilitasi, maka akan sia-sia, dan akan berdampak pada kemajuan kota apabila bisa tersalurkan dan terfasilitasi,” katanya.

Kegiatan usaha padat karya seperti pabrik paving block di Siwalankerto, menurut dia, bisa dikembangkan agar bisa memfasilitasi lebih banyak warga miskin untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Pemerintah kota bisa mendukung pengembangan usaha padat karya dengan memberikan pembinaan dan pendampingan.”Saya berharap alih kelola manajemen dari pemkot kepada masyarakat mulai dipikirkan, termasuk inovasi lingkungan. Ketika nantinya muncul gagasan baru, pemkot juga harus mengkomunikasikan dengan masyarakat,” kata Thony. [dre.hel]

Tags: