Dua Pelajar Kota Probolinggo Buat Miniatur Kapal Pinisi dari Bambu

Dua pelajar Kota Probolinggo buat miniatur kapal pinisi dari bambu. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Dua pelajar di Kota Probolinggo, Nur Wahyu Musafak (16) dan Muhammad Rizal Awidan (16) mampu mengubah bambu menjadi barang bernilai ekonomis. Wahyu dan Rizal–sapaan akrabnya, memanfaatkan bambu untuk membuat kreasi miniatur kapal pinisi.
Saat ditemui di kediamannya di Jl Mastrip Gang Masjid, Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Senin (21/3) mereka tampak sibuk membelah bambu dengan sebilah pisau. Bambu yang didapatkan dari kebun kampung itu dibelah memanjang. Setelahnya, komponen itu direkatkan dengan lem kayu. Ujung bambu lantas dipotong menggunakan gunting hingga membentuk kerangka lambung kapal pinisi.
Lambung kapal rampung terbentuk, mereka melanjutkan pengerjaan membuat dek, layar, dan ruang kemudi dari sisa potongan bambu yang ada. Sesekali, mereka mengamatinya dengan seksama untuk memastikan akurasi susunan kerangka miniatur kapal pinisi.
Wahyu mengatakan, keterampilan membikin miniatur kapal pinisi diajarkan sang paman, Jayadi, yang merupakan seorang pengrajin bambu.Keduanya dilatih membuat karya bertepatan adanya gelaran lomba kerajinan tangan di Kecamatan Wonoasih sebulan lalu. Tak disangka, hanya butuh waktu tiga jam, Wahyu dan Rizal dapat merangkai bambu menjadi miniatur kapal pinisi.
“Sebelumnya, Saya dan Wahyu tak pernah menjamah bidang kerajinan tangan dari bambu. Saat mencoba membuat, kami hanya menyimak arahan dari paman. Ternyata, kami langsung berhasil membuat miniatur kapal pinisi dan menyabet juara satu lomba kerajinan tangan,” katanya.
Wahyu dan Rizal sebenarnya tidak puas dengan karya pertamanya, lantaran kerangka kapal pinisi belum begitu presisi. Keduanya pun terus mengasah kemampuannya sampai akhirnya kerangka bisa berwujud sempurna.
“Beberapa hari berselang, Kami dapat kesempatan untuk memamerkan karya di acara refleksi 3 tahun Wali Kota Probolinggo. Saya terperanjat, kala itu Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak, terpincut karya kami dan langsung memesannya,” paparnya.
Dari situlah, Rizal dan Wahyu makin percaya diri untuk memasarkan miniatur kapal pinisi buatannya. Karyanya dibanderol dengan harga Rp75 ribu sampai Rp500 ribu bergantung ukuran. Kalau modalnya, Rp500.000 untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan. Modal segitu bisa digunakan untuk membuat hingga tiga miniatur. Tak hanya itu, setiap produk dikemas dengan kotak aquarium yang juga buatan sendiri.
“Terkait pemasarannya, kami dibantu dengan perajin sekaligus guru mengaji kami, Ustadzah Aida. Ke depan kami akan memasarkannya lewat media sosial karena cakupannya lebih luas. Hingga kini, karya kami baru terjual lima unit dan keuntungannya sekitar Rp2 juta. Pembelinya masih di wilayah Jawa Timur saja,” sebutnya.
Rizal menjelaskan, bagian tersulit dalam pembuatan miniatur kapal pinisi terletak pada penyusunan kerangka. Sebab, sekali tidak akurat atau presisi bentuknya akan berantakan dan tak sedap di pandang. Gambar kapal pinisi yang terpampang di Google jadi rujukan mereka saat penggarapan kerangka.
“Pembuatannya memakan waktu dua minggu kalau sekolah masuk. Kalau belajar Daring kami bisa menyelesaikannya empat atau lima hari. Saya sekolah di SMKN 3 Probolinggo sedang Wahyu sekolah di SMKN 4 Probolinggo. Kami mengerjakan miniatur kapal pinisi saat waktu luang,” urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati, mengaku kagum dengan ketangkasan Wahyu dan Rizal. Mereka bisa belajar membuat miniatur kapal pinisi dengan waktu yang cepat. ”Kami terus memantau kegiatan anak muda yang membuat kerajinan tangan atau terjun di sektor UMKM, termasuk Wahyu dan Rizal,” ucapnya.
Fitriawati menyatakan, Pemkot Probolinggo selalu memberi dukungan kepada para pelaku UMKM. Dukungan itu berupa pelatihan, bantuan, dan pengikutsertaan di berbagai pameran.
“Miniatur kapal pinisi karya Wahyu dan Rizal kami ikutsertakan di pameran Refleksi 3 Tahun Wali Kota Probolinggo. Ke depan, rencananya, kami bawa juga ke pameran launching gerai Deskranasda. Kami selalu memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM,” tandasnya. [wap.fen]

Tags: