Empat Karya Manuskrip Naskah Kuno Ulama Nusantara Dipamerkan

Pemprov, Bhirawa
Empat karya Ulama Nusantara dipamerkan di MAS selama 3 hari, sejak 22-24 Desember 2022 di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS). Keempat karya ulama nusantara tersebut yakni Syekh Nawawi Al-Bantani Banten, Syaikhana Muhammad Kholil Bangkalan, Syekh Mahfud At-Tarmasi Pacitan serta Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari Jombang. Disamping itu, terdapat juga naskah-naskah kuno karya para Kyai yang ada di pondok-pondok pesantren dan masyarakat di Jatim.

“Karya-karya beliau sangat luar biasa dalam keilmuan keislaman di tanah air dan dunia,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Ir. Tiat S. Suwardi, MSi. Lebih lanjut Tiat mengatakan, kegiatan seminar dan pameran manuskrip naskah kuno Ulama Nusantara ini sebelumnya juga sudah digelar di Riyadh, Saudi Arabia bulan November 2022 lalu. Tema yang diangkat Intellectual Heritage and Contribution of Indonesian Scholars to The Islamic Civilization

Sementara untuk seminar, Tiat menyampaikan, untuk hari pertama, pembicara yang hadir yakni Koordinator Kelompok Substansi Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas Luthfiati Makarim, S.S., M.M menyampaikan seputar Pelayanan Informasi Naskah Nusantara, Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam UIN KH. Ahmad Shiddiq (KHAS) Jember Prof. Dr. H. Abdul Halim Soebahar membicarakan soal Strategi Moderasi Keberagaman Ulama dan Tantangan Peradaban Modern.

Selanjutnya ada Pengasuh Pondok Pesantren Canga’an Bangil Pasuruan Ahmad Kholily Kholil GML membicarakan soal Jaringan Keilmuan Ulama Indonesia serta ada Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) Dr. H. Hammis Syafaq berbicara seputar Warisan Intelektual Islam dan Tantangan Peradaban Modern.

Sementara dihari kedua, yakni 23 Desember 2022 akan dibahas tentang Rapergub tentang Pelestarian Naskah Kuno menuju Memory of The World (MoW) serta Pengelolaan Naskah Kuno Ulama Nusantara. Hadir sebagai pembicara Dr. H. M. Hasan Ubaidillah, SHI, MSi (Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya), Dr. Abimarda Kurniawan, S. Hum, MA (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair Surabaya) serta Dr. Rusdianto Sesung, SH, MH (Dekan Fakuktas Hukum Narotama Surabaya).

Tiat kembali mengatakan, penyelenggaraan ini melibatkan banyak pihak. Yakni, Nahdlatut Turots, Badan Litbang Agama (BLA) Semarang serta Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Lokasi pamerannya akan ditempatkan di selasar luar dekat air mancur MAS dan seminarnya berada di ruang Al Marwah dan Perpustakaan MAS.

“Pelaksanaan seminarnya akan dilaksanakan tanggal 22 dan 23 Desember 2022. Kalau pamerannya akan dilaksanakan selama tiga hari yakni tanggal 22 sampai 24 Desember 2022 mulai pukul 09.00 sampai 20.00 WIB,” jelasnya.

Maksud dilaksanakan kegiatan tersebut, sebut Tiat yakni untuk mempromosikan literasi keislaman Indonesia melalui seminar dan pameran manuskrip dan karya tulis ulama Indonesia yang berpengaruh di dunia Islam. “Selain itu, tujuannya juga untuk memperkenalkan kembali khazanah intelektual dunia keislaman yang telah disumbangkan oleh para Ulama Indonesia melalui karya-karya nya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Nahdlatut Turots Lora Usman Hasan menjelaskan, Syekh Nawawi Al-Bantani Banten. Ulama yang sempat mengajar di Masjidil Haram selama 10 tahun dan memiliki banyak murid di Indonesia itu memiliki karya berjudul Nasha’ihul Ibad, Fi Bayani Alfadz Al Munabbihat ‘ala Al Isti’dad Li yaumi Al Ma’ad serta Syarah Tijan Ad Darari ‘ala Risalat Al Bajuri Fittauhid.

“Lalu Syekh Mahfud At-Tarmasi. Beliau seorang ulama Mekkah kelahiran Tremas Pacitan Jawa Timur menghasilkan banyak karya tulis di bidang fikih, tafsir, ulumul quran dan ilmu qiraat (ragam bacaan) Al Qur’an,” jelasnya. “Magnum opus (mahakarya) beliau di bidang ilmu qiraat yang berjudul Ghunyat ‘I-Thalabah bi Syarth ‘Thayyibah sampai saat ini juga masih menjadi rujukan pembelajaran ilmu Al Qur’an di Universitas Al-Ahzar Kairo,” imbuhnya.

Lalu ada Syaikhana Muhammad Kholil Bangkalan. Karyanya sangat luar biasa hingga diterbitkan di Mesir dan Arab Saudi. Salah satu karya manuskrifnya yakni berjudul Syarah Alladzi fi Ilmi Altasrif. Lalu ada manuskrip berjudul Syarah Matn Al Jurumiyyah fi An-Nahwu serta Rotib Assyaikh Muhammad Kholil.

Sementara untuk hadratus Syekh Hasyim Asy’ari Jombang terdiri At-Tanbih al-Wajibat, An-Nur al-Mubin, Risalah Ahlu as-Sunnah wa al-Jamaah, Adabu al-‘Alim wa al-Muta’allim, Kaffu al-‘Awam, At-Tibyan serta Ziyadah Ta’liqat. “Karya-karya beliau semua sangat luar biasa. Terbukti saat ini masih dijadikan rujukan keilmuan keislaman dunia semua,” terangnya.

Sebelumnya, Sebelunnya mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim Dr. AKH. Jazuli, SH, MSi menyampaikan rasa bangga dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Dirinya berharap, acara tersebut memberikan amalan yang luar biasa bagi kemaslahatan umat. “Terlebih lagi dapat berkontribusi terhadap keilmuan Islam di negeri kita dan dunia,” kata AKH. Jazuli, SH MSi.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa pengalaman Ibu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengikuti seminar dan pameran di Riyadh Saudi Arabia beberapa saat lalu dinilai sangat berkesan. Dimana ajang tersebut mendapat sambutan luar biasa oleh pemerintah setempat. “Ini menjadi pengalaman yang luar biasa, dimana karya-karya intelektual para ulama kita sangat memberikan manfaat besar, utamanya terhadap perkembangan Islam di dunia,” katanya.

Jazuli menjelaskan, di abad 19 dan 20, para Ulama Nusantara memiliki kiprah yang luar biasa. Peran mereka tidak hanya bersifat lokal tetapi langsung di pusat-pusat intelektual Islam. “Pusat-pusat intelektual itu seperti di Saudi Arabia, Yaman, Irak, Turki dan Mesir. Ada yang belajar dan berkarya di Timur Tengah juga berkarya di Indonesia. Namun karyanya berkaliber internasional,” pungkasnya. [rac.why]

Tags: