Evaluasi Smart City, Wali Kota Probolinggo Ingatkan Tantangan Ke Depan

Wali Kota Probolinggo Ikuti Evaluasi Smart City.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka mewujudkan komitmen dalam implementasi Smart City, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo mengikuti Video Conference (vidcon) Kunjungan Lapangan Tim Evaluasi Pusat Smart City. Acara ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Kominfo secara virtual, yaitu Prof Yudho Giri Sucayo beserta tim evaluasi Kemkominfo dan dihadiri oleh seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo.

Kota Probolinggo termasuk dalam 100 kota/kabupaten seluruh Indonesia yang terpilih untuk mengimplementasikan Smart City. Terdapat 6 elemen yang dievaluasi yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.

Dari keenam elemen tersebut, Kota Probolinggo telah mempunyai enam (6) produk inovasi yang semuanya berbasis Teknologi Informasi. Bahkan, dari Smart Living yang diusung oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (Dinkes P2KB), yaitu aplikasi SisKIA Pro Cantik, mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN ICT AWARD 2019 di Vientiene.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, Selasa (8/6) mengaku sangat bangga dengan predikat Smart City yang disematkan untuk Kota Probolinggo. Namun ada tantangan ke depan untuk menjadi lebih baik dan lebih smart dalam memberikan layanan terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo.

“Masyarakat sekarang juga semakin cerdas dalam memantau pelaksanaan pembangunan pemerintahan jadi, kita harus bisa manfaatkan peluang ini untuk mempermudah interaksi dengan mereka. Saya berharap melalui tinjauan lapangan dalam rangka evaluasi Smart City ini, kita memperoleh masukan-masukan dan solusi cerdas dalam pengembangan Smart City di Kota Probolinggo,” harap wali kota.

Agenda acara ini terbagi menjadi dua hari, Senin dan Selasa (7-8/6). Agenda di hari pertama pemaparan materi oleh tim evaluasi dan narasumber dilanjutkan kunjungan lapangan. Perangkat Daerah pertama yang akan dievaluasi yaitu Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Kepariwisataan dengan aplikasi bernama IMPRESSIVE PROBOLINGGO CITY.

Gerakan Menuju Smart City 2021 dilaksanakan dalam rangka memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Gerakan ini juga bertujuan membimbing kabupaten/kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah, ungkapnya.

Dari hasil assessment ini, nantinya Kemenkominfo akan memberikan fasilitasi berupa penyusunan Masterplan Smart City.Selain itu hasil assessment dapat digunakan sebagai titik ukur untuk pembenahan pengembangan Smart City Kabupaten / Kota kedepannya.

Penilaian assessment berdasarkan indikator-indikator yang sudah ditetapkan dengan mengimplementasikan digital government di daerah dengan tujuan untuk membuat pelayanan publik menjadi lebih mudah, murah dan cepat.

Proses assessment melibatkan berbagai stakeholder sebagai penilai seperti Hery Abdul Azis dari Kemenkominfo, Rosikin dari Kementerian PAN RB, dan perwakilan akademisi berasal dari Universitas seperti ITB dan UGM, Windy Gambetta dan Ahmad Djunaedi serta CEO Citi Asia Farid Subkhan.

Pelaksanaan proses assessment dilakukan dengan melakukan konfirmasi dan mendalami isian kuesioner yang menampilkan hasil-hasil capaian bidang e-Government di daerah. Antara lain pendalaman tentang keselarasan kebijakan smart city dengan visi misi daerah, regulasi tentang e-government/smartcity, implementasi kebijakan e-government/smartcity, kondisi dan pemanfaatan infrastruktur TI dan pemanfaatan aplikasi.

Selain itu proses assessment juga mengkonfirmasi tentang kesiapan masyarakat dengan mengacu pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia), jumlah KKD (Kondisi Keuangan Daerah) dan sistem perencanaan daerah, tandasnya.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan program “smart city” di Kota Probolinggo, untuk meningkatkan pelayanan publik di kota setempat. “Kami ingin apa yang dilakukan harus bisa dirasakan manfaatnya untuk warga Kota Probolinggo, khususnya pelayanan di Pemerintah Kota Probolinggo. Kalau daerah lain bisa, kenapa kita tidak bisa,” katanya saat menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Telkom Tbk dan PT Telkomsel dalam program smart.

Program smart city tersebut menitikberatkan pada dukungan berbagai sektor yakni sektor pemerintahan, kesehatan, pendidikan, perekonomian, perdagangan, pariwisata dan sebagainya.

Sementara Plt Diskominfo Kota Probolinggo Pujo Agung Satrio mengatakan semua pihak harus bertekad bekerja sama dan berkomitmen untuk mewujudkan smart city Kota Probolinggo. “Semangat itu kami awali dengan penataan kembali master plan, rencana induk TIK, topologi jaringan, manajemen bandwidth, integrasi sistem, command center,” ungkapnya.

Ia menjelaskan pihaknya berencana memberikan paket data bagi seluruh RT/RW se- Kota Probolinggo sebanyak 1.226 RT/RW pada perubahan APBD 2021 untuk mendukung sistem pelayanan administrasi terpadu di 29 kelurahan dan lima kecamatan. Selain itu, lanjut dia, beberapa aplikasi yang akan dipakai oleh instansi pemerintah dalam memberikan pelayanannya untuk menunjang smart cuty yakni seperti BPPKAD dengan smart tax, Dinkes dan RSUD dengan aplikasi smart health – layanan e puskesmas, sistem pelayanan gawat darurat terpadu (SPGDT).

Kemudian sistem informasi rumah sakit (sim-RS), dinas pendidikan dengan aplikasi smart education, DKUPP smart economy (UMKM), Dispopar smart tourism (pesan tiket daring), DLH smart truk sampah, Dishub smart CCTV dan PJU, Satpol PP dan Dishub dengan aplikasi touch to talk.

Pembangunan smart city itu dibutuhkan kerja sama dengan banyak pihak, salah satunya mendukung pengembangan solusi digital berbasis pita lebar di Kota Probolinggo, tambah wali kota Hadi.(Wap)

Tags: