Peringati HLH Kota Probolinggo, TWSL Gratiskan 50 Pengunjung Pertama

Wali kota Hadi Ngopi Item Mesra untuk wujutkan zero kantong plastik 2022.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kota Probolinggo bersama pelaku usaha dan mitra lingkungan hidup menyepakati komitmen mewujudkan Kota Probolinggo tidak lagi menggunakan kantong plastik di tahun 2022. Penandatanganan ini sebagai bentuk dukungan implementasi Perwali 79 tahun 2019 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik. Peringati HLH, TWSL gratiskan 50 pengunjung pertama.

Kesepakatan itu dilaksanakan saat Ngopi Item Mesra (Ngobrol Peduli Lingkungan, Mitra, Perusahaan dan Masyarakat Menuju Sejahtera) Bersama Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL). Yang dihadiri Sekda drg Ninik Ira Wibawati, kepala Perangkat Daerah terkait, 17 perwakilan perusahaan dan 5 mitra lingkungan.

Melalui Ngopi Item Mesra, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melibatkan peran serta masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan, sebagai wadah komunikasi masyarakat dan stakeholder serta komitmen bersama mewujudkan Kota Probolinggo Bestari.

“Penandatanganan komitmen bersama pemerintah dan stakeholder ini pada awal tahun 2022 bertekad tidak memakai kantong plastik. Ada waktu 6 bulan akan kami lakukan sosialisasi terus menerus,” tegas Kepala DLH Rachmadeta Antariksa, Selasa (8/6) yang mengapresiasi kegiatan TP PKK Kota Probolinggo ikut mendukung pengurangan sampah plastik.

Isi dari penandatanganan menyebutkan, perwakilan pelaku usaha dan atau kegiatan usaha berkomitmen untuk melaksanakan dan mendukung pengurangan penggunaan sampah plastik dalam melakukan kegiatan usaha dengan pembatasan penggunaan kantong plastik, pemanfaatan kembali kantong plastik, penggunaan kantong plastik ramah lingkungan.

Kemudian menyepakati adanya pengurangan penggunaan plastik dan sejenisnya antara lain sedotan plastik, Styrofoam, kemasan sachet dan kemasan kantong plastik kresek.

Sementara itu, Wali Kota Habib Hadi mengaku bersyukur bahwa semua stakeholder di Kota Probolinggo punya spirit yang sama dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia. Menurutnya, jika pemerintah atau pelaku usaha dan mitra berjalan sendiri maka program yang diwujudkan tidak akan sempurna.

“Dengan kebersamaan ini semakin sempurna menjalankannya. Mari bersama-sama mengedukasi masyarakat, pelaku usaha dapat mengimbau karyawannya menjadi motor penggerak peduli lingkungan. Mari ciptakan kondisi di lingkungan sekitar menjadi lebih baik, ramah dan nyaman,” tegas Habib Hadi.

Komitmen yang sudah ditandatangani, kata wali kota, mudah-mudahan menguatkan kembali edukasi agar masyarakat tidak lagi menambah limbah plastik. “Sedari sekarang kita edukasi masyarakat bahwa tahun 2022 di Kota Probolinggo zero penggunaan kantong plastik. Mudah-mudahan ini menjadi komitmen kita bersama,” terangnya.

Setelah penandatanganan komitmen tersebut DLH setempat akan melakukan evaluasi dimulai pada satu bulan mendatang kepada perusahaan dan pelaku usaha. “Awal start berapa kantong plastik yang mereka gunakan, ketika sudah satu bulan nanti ada laporan berapa besar pengurangannya,” ungkap Kabid Tata Penaatan Lingkungan Heru Mardianto.

Taman Wisata Studi Lingkungan(TWSL) menggelar program “LARPA” alias belajar puspa dan satwa dengan menggratiskan 50 orang pengunjung pertama TWSL. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup se dunia 2021di Kota Probolinggo. Dengan mengedepankan protokol kesehatan, para pengunjung juga dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas 500 orang.

Lebih lanjut Rachmadeta Antariksa mengungkapkan, selama masa pandemi TWSL ditutup dan baru dibuka sejak awal bulan Juni lalu. Jumlah pengunjung juga tidak terlalu signifikan. “Hari sengaja kami gratiskan bagi warga kota sebagai pengingat momentum Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Sekaligus memberikan pengetahuan tentang puspa dan satwa koleksi TWSL, seiring dengan tema peringatan HLH se dunia,” ujarnya.

Dari sesi pertama, 20 pengunjung didampingi seorang pemandu menjelaskan tentang berbagai koleksi puspa dan satwa. Jalurnya juga dibuat satu arah agar tidak bentrok dengan pengunjung lain. Emy bersama dua orang anaknya, warga Jalan Serma Abdurrahman yang kebagian kupon gratis merasa senang bisa ikut program Larpa.

“Alhamdulillah anak-anak bisa refreshing, sekaligus dapat ilmu pengetahuan tentang satwa. Biasanya mereka melihat singa di youtube, tapi sekarang bisa lihat langsung,” katanya.

Kepala UPT IPLH, Akbarul Huzaini menambahkan, koleksi di TWSL berjumlah 257 satwa. Ada penambahan untuk satwa aves yaitu burung nuri bayan dan burung merak. Kedua satwa langka ini berhasil dikembangkan, sehingga menambah jumlah satwa yang ada.

“Kami buka dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang, kemudian break dulu 1 jam untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. Baru dibuka kembali jam 1 siang sampai jam 4 sore,” tambahnya.(Wap)

Tags: