Sosialisasikan Bank Sampah, Mahasiswa Magang Untag Surabaya Manfaatkan Medsos

Mahasiswa Programn studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Hildan Yuqdha Raafatani saat membuat materi sosialisasi Bank Sampah Induk Surabaya melalui media sosial.

Surabaya, Bhirawa.
Mahasiswa programn studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Hildan Yuqdha Raafatani mendapat kesempatan magang di Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS). Kegiatan magang tersebut terlaksana berkat kerja sama yang sudah dijalin antara Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya dengan Pengelola Bank Sampah Induk Surabaya.

Selama mengikuti magang yang dimulai sejak 5 Maret 2024 yang lalu, Hildan mendapat tugas untuk mempromosikan atau mengenalkan pada masyarakat tentang Bank Sampah Induk Surabaya melalui sosial media, (Medsos) seperti instagram, tiktok serta Whatsapp.

“Saya mendapat tugas membuat konten konten menarik, membuat postingan postingan yang memperkenalkan tentang Bank Sampah Induk Surabaya atau sebuah postingan yang berbentuk informasi untuk masyarakat,” jelas Hildan ketika berbincang santai dengan Bhirawa.

Selain itu lanjut Hildan, dirinya dan teman teman magang yang lain juga membuat konten video video yang informatif, menghibur serta mengikuti tren yang ada saat ini.

Bank Sampah Induk Surabaya memiliki beberapa program yang ada dan perlu dipromosikan, antara lain program kunjungan ke BSU – BSU (Bank Sampah Unit), lalu ada salah satu program dari Bank Sampah Induk Surabaya adalah program spesial di bulan Ramadan, yaitu Ramadan Bebas Jelantah.

Program Ramadan Bebas Jelantah merupakan salah satu program Bank Sampah Induk Surabaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyetoran minyak jelantah selama bulan ramadan. Harga minyak jelantah dibeli dengan lebih tinggi dari harga Rp6.500/kg pada bulan biasa menjadi Rp. 8.500/kg saat Ramadan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengurangi kegiatan membuang limbah jelantah sembarangan yang jelas mencemari kelestarian lingkungan.

“ Program magang di BSIS ini sangat membantu perkembangan kemampuan saya dalam berkomunikasi dengan orang banyak, menghandle sosial media dan juga bagaimana rasanya terjun ke dunia kerja” kata Hildan,

Dengan berkembangnya sosial media dari BSIS tentu membuat BSIS semakin dikenal oleh masyarakat, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak terlalu peduli dengan sampah, dengan gencarnya promosi BSIS kepada masyarakat, akhirnya masyarakat sedikit demi sedikit sadar tentang bagaimana sikap kita terhadap sampah dan lingkungan sekitar.

Salah satu pegawai Bank Sampah Induk Surabaya yang menjabat sebagai Manajer Pemasaran, Hasna mengatakan jika BSIS lebih dikenal masyarakat karena keaktifannya di sosial media.

“Keberadaan teman teman dari kampus Untag ini sangat membantu kami, apalagi kalau sudah urusan sosial media, followers instagram sama tiktok nya juga nambah karena sering upload konten,” jelas Hasna dengan wajah berbinar.

Selama mengikuti magang Hildan juga mendapatkan pendampingan dan bimbingan dari dosen pembimbing Herlina Kusumaningrum, S.Sos, MA.

Saat dikonfirmasi terkait kegiatan magang, Herlina mengungkapkan kesempatan magang yang dijalani mahasiswa akan menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang ada di kampus dalam mengatasi masalah-masalah yang ada di masyarakat.

“Mahasiswa akan punya pengalaman untuk berada di masyarakat sekaligus ikut membantu persoalan yang dihadapi institusi tempat magang. Semoga akan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa kami,” jelas Herlina penuh harap. (why.hel).

Tags: