Film Pendek Tentang Pancasila Mendapat Respon Positif Kaum Milenial

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba film pendek di Hotel Pelangi, Rabu (8/6) kemarin. [m taufiq]

Malang, Bhirawa
Kaum milenial di Kota Malang merespon positif lomba film pendek dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila, yang dihelat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang. Gelaran baru pertama kalinya ini terbilang sukses, sebanyak 37 karya disetor kepada panitia lomba Film pendek cerita fiksi dan Tiktok.
Menurut Wakil Wali Kota Malang, Ir H Sofyan Edi Jarwoko, mengapresiasi gelaran lomba film pendek Even yang bertema Pelangi Nusantara Dari Malang untuk Indonesia dan diikuti pelajar, mahasiswa dan umum itu.
“Ini lomba yang sangat bagus, keren dan istimewa. Karena melalui karya yang bagus dan menghibur dari para peserta ini, esensi dari nilai – nilai Pancasila sangat masuk dan mengena sekali,” terang Sofyan Edi.
Pesan yang disampaikan melalui karya filmnya juga, mengena. Jadi alangkah lebih baiknya lagi kalau karya – karya ini diupload di media sosial Pemerintah Kota Malang, agar bisa disaksikan oleh masyarakat Malang dan Indonesia.
“Saya kira ini adalah lomba film yang pertama kali digelar Bakesbangpol. Sehingga tidak elok kalau berhenti hanya di sini saja dan tidak dilanjutkan di lomba yang ke dua, ketiga dan seterusnya. Tentu dengan kreasi yang lebih menantang, lebih bagus dan dengan tema yang lebih spesifik,” imbuhnya.
Apalagi Kota Malang sudah terlanjur ditetapkan sebagai kota krearif yang berbasis IT, film pendek, aplikasi, game dan sejenisnya. Maka kalau tak ada ruang untuk lomba semacam ini, kasihan mahasiswa, pelajar dan anak-anak yang memang kreatif dan perlu wadah untuk berkompetisi.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra Rinawati MM mengatakan, lomba Film pendek cerita fiksi dan Tiktok ini untuk meningkatkan cinta akan tanah air. Perlombaan film pendek ini digelar untuk meningkatkan cinta terhadap tanah air, bela negara dan bangsa Indonesia, khususnya bagi para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum Kota Malang.
Rina menjelaskan, Pendaftaran dan pengumpulan karya dimulai tanggal 18 April – 20 Mei lalu. Sebelum pelaksanaan lomba para peserta dibekali dengan bimbingan teknis secara singkat bagaimana pembuatan film yang baik, yang akan dilaksanakan pada tgl 25 April.
Dari 37 karya yang diterima panitia, dipilih 12 karya dari tiga kategori yang dinyatakan sebagai pemenang. Perkembangan teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh dan dampak sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Utamanya berkaitan dengan karakter bangsa yang berdasarkan nilai – nilai Pancasila. Kini pemahaman dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari terhadap nilai – nilai Pancasila semakin luntur. Sehingga berdampak pada lunturnya rasa cinta tanah air, munculnya gerakan intoleransi, radikalisme, fundamentalisme, korupsi dan terorisme.
“Untuk memelihara dan menanamkan kembali nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari. Maka dalam rangka peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2022, Bakesbangpol Kota Malang menggelar lomba film pendek dan Vlog Tik Tok,” terangnya.
Rina menjelaskan, ada beberapa tujuan yang ingin disampaikan dalam lomba ini. Diantaranya, mengimplementasikan kesadaran nilai – nilai ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari – hari ke dalam bentuk lomba film pendek. Serta menjadikan media pembelajaran dalam memupuk rasa cinta tanah air dan kebangsaan Indonesia. Sekaligus memberikan ruang kompetisi kreatif bagi tumbuh perfilman di Kota Malang, terutama generasi muda.
Pemenang lomba Film Pendek Kategori Vlog /Tiktok, juara I, Rudita Anes Candra Negara (Adistya Virnauliyah) dengan judul Dari Malang untuk Indonesia Bhineka Tunggal Ika. Juara II, Farhat Huda dengan judul Pelajar Indonesia Pelajar Pancasila. Juara III, Clarina Vermintia Dheanova dengan judul Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Pelajar. Juara favorit harapan umum Duitarama Ade Wijaya dengan judul Chicken Egg Roll With Chili.
Sedangkan juara film pendek kategori pelajar, juara I, Nanda Revan Putra dengan judul Cinta Lima. Juara II, Hasmo Aufaryan Akmal dengan judul Kemanunggalan. Juara III, Naura Thalia Choirul Nisya dengan judul dengan judal Adil. Juara favorit harapan umum Nyoman Bayu Surapati dengan judul Abisatya.
Sementara itu, film pendek kategori mahasiswa, Juara I, Prayoga Sarwo Eddy dengan judul Djoeang. Juara II, Ilham Saputra dengan judul Minoritas Tertindas. Juara III, Rakha Dealexie W dengan judul Gangsal. Juara favorit harapan umum Farkhana Rizkya dengan judul RAS (Rukun Agawe Sentosa). [mut.fen]

Tags: