Gas Metan TPA Talangagung Kabupaten Malang Penuhi Kebutuhan Warga Dusun Kasin

TPA Tangagung, Desa Talangagung, Kec Kepanjen, Kab Malang telah mengahasilkan gas metan. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, dibawa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten setempat. akan meningkatkan produksi gas metan.

Menurut, Kepala UPT TPA Talangagung Rudy Santoso, Rabu (10/2), kepada wartawan, jika pihaknya akan meningkatkan produksi gas metan, yang dihasilkan dari pembaungan sampah. Sedangkan gas metan tersebut nantinya akan bisa dimanfaatkan warga Dusun Kasin, Desa Talangagung, pada bulan april 2021 mendatang.  “Dan kini tercatat tekanan produksi gas metan saat ini masih cukup besar, yakni mencapai angka 9 meter kubik (m3) per jamnya selama 24 jam nonstop,” jelasnya.

Sedangka gas metan ini, lanjut dia, sudah terdistribusi pada 400 rumah atau sebesar 60 persen dari jumlah Kepala Keluarga (KK) di Dusun Kasin. Sehingga diharapkan pada bulan April mendatang warga dusun tersebut akan kesemuanya atau 100 persen KK bisa memanfaatkan gas metan. Meski, gas metan sekarang sudah dimanfaatkan ratusan KK, tapi tekanan gas metan ini juga masih berada di angka 90 bar untuk jarak terdekat dan 80 bar, dan ujarak terjau. Sehingga pemanfaatan gas metan masih bisa dirasakan masyarakat secara merata.

“Selama ini, TPA Talangagung menggunakan pipa dengan ukuran tabung 2 inch. Oleh sebab itu. Pihaknya akan mengupayakan adanya perpanjangan pipanisasi gas, agar juga bisa dinikmati oleh masyarakat Dusun Kasin secara menyeluruh,” ujar Rudy.

Sedangkan gas metan ini, kata dia, digunakan untuk kompor gas sebagai keperluan masak memasak rumah tangga dan menghasilkan listrik. Sehingga dirinya  tidak menghalangi jika nantinya masyarakat juga ikut andil dalam perpanjangan pipanisasi gas metan dengan uang pribadi. Namun, dengan catatan harus melakukan pelaporan ke  UPT TPA Talangagung terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan pendistribusian gas metan dilakukan secara gratis, sehingga masyarakat harus mau terbuka dan menjunjung transparansi dalam penggunaannya.

“Tekanan gas metan pada beberapa waktu sebelumnya hanya memiliki kekuatan 7 meter kubik per jamnya. Namun karena adanya peningkatan volume sampah yang masuk, maka juga membuat produksi gas metan juga naik secara signifikan,” terang dia.

Ditempat terpisah, Salah satu warga Dusun Kasin, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen Kasmito menyampaikan, jika selama ini dirinya dalam kebutuhan masak memasak menggunakan kompor gas dari produksi gas metan TPA Talangagung serta lampu penerangan rumah, karena gas metan juga menghasilkan listrik. Dan warga memanfaatkan gas metan, didapatkan secara gratis, karena UPT TPA tidak menarik restribusi pembayaraan gas metan.   

”Gas metan telah menhemat dan membantu perekonomian warga Dusun Kasin. Sehingga dirinya juga berharap agar beberapa warga yang belum merasakan fasilitas gas metan ini juga bisa ikut menikmati pemanfaatan gas metan yang diproduksi UPT TPA Talangagung,” pintahnya. [cyn]

Tags: