Gubernur Jatim Resmikan Masjid di Kampung Kelahiran

Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama pengurus takmir Masjid Mu’ayyad Wonocolo memukul bedug dan kentongan menandai peresmian renovasi bangunan masjid.

Berperan Kurangi Penyakit Sosial
Surabaya, Bhirawa
Nyaring suara kentongan dan bedug Masjid Mu’ayyad terdengar dari pukulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa diiringi pengurus takmir. Di sambut rasa penuh syukur, renovasi masjid di Jalan Wonocolo Pabrik Kulit, Surabaya tersebut akhirnya diresmikan, Minggu (26/1).
Megahnya bangunan masjid telah banyak dijumpai hingga ke pelosok perkampungan di Surabaya. Fungsinya pun diharapkan semakin meluas. Tak sebatas hanya menjadi tempat ibadah, melainkan juga pembinaan umat untuk memakmurkan masjid.
Itulah harapan Khofifah, orang nomor satu di Jatim saat meresmikan masjid di kampung tempat dia lahir dan dibesarkan. Sebagai tempat pembinaan umat, Khofifah berharap masjid memiliki peran penting sebagai sentra untuk bisa mengurangi penyakit – penyakit sosial. “PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) ada yang karena problem keharmonisan keluarga sehingga larinya ke narkoba, larinya pada hal-hal yang tidak produktif. Maka Pembinaan kemasyarakatan seperti itu, dapat dimaksimalkan oleh masjid yang secara fisik makin hari makin baik,” tutur Khofifah.
Masjid dan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) yang nyaris bersebelahan tersebut diharapkan dapat memiliki koneksi yang baik. Khofifah pun berharap, UINSA yang memiliki banyak ulama dan telah melakukan transformasi di kampus juga memberikan perhatian khusus terhadap masjid Mu’ayyad. Hal tersebut disampaikannya langsung kepada guru besar UINSA Prof Nur Syam yang juga pernah menjadi rektor di kampus tersebut. “Apa yang bisa dibangun antaran UINSA yang hanya bersebelahan tembok dengan masjid ini?,” kata mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Khofifah mengaku, tim dari UINSA akan mengambil tempat di masjid tersebut untuk memberikan penguatan pemberdayaan dan pendampingan terhadap seluruh komunitas terdekat dengan UINSA. “Dan itu adalah kampung ini, kampung Wonocolo. Di mana saya lahir dan dibesarkan di kampung ini juga,” ungkap Khofifah.
Para ulama’ intelektual muslim di UIN untuk bisa menyemai keilmuannya supaya terdesiminasikan pada masyarakat yang hidupnya sangat dekat dari kampus UINSA ini. Apa yang didesiminasikan? Baik transformasi keilmuan, transformasi sosial, transformasi ekonomi dan penyemaian Islam moderasi. “Islam Wasathiyah yang bagaimana kita bisa menjadi endorser bangunanya,” ungkap Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyampaikan tentang munculnya berbagai kelompok yang mengklaim paling sah membawa kunci surga. Jika bukan kelompok mereka, tidak bisa masuk surge. Karena itu, melalui masjid ini juga Khofifah berharap berbagai perbedaan dapat saling disatukan. Dan di antara umat Islam dapat saling berbuat baik.
“Inilah PR kita bersama, hari ini upaya membangun perbuatan baik diantara kamu sekalian. Membangun persaudaraan dan kebaikan di antara seluruh saudara kita,” tutur Khofifah sembari mengutip sepenggal ayat faashlikhu baina akhowaikum (Berbuat baiklah di antara kamu sekalian). [tam]

Tags: