Gubernur Jatim Sentil OPD dengan Serapan Anggaran Merah

13 pejabat eselon II dilantik Gubernur Jatim Khofifah setelah lolos seleksi terbuka untuk mengisi kekosongan jabatan.

Diangkat Bukan Karena ‘Dekat-dekatan’
Pemprov, Bhirawa
Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemprov Jatim berakhir dengan dilantiknya 13 eselon II oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jumat (7/2). Ke-13 pejabat eselon dua tersebut mengisi jabatan yang selama ini mengalami kekosongan.
Dalam kesempatan itu, Khofifah meminta agar kepala OPD terlibat secara langsung dalam perencanaan anggaran. Sehingga tidak ada keraguan ketika akan merealisasikan anggaran. Karena itulah yang menjadi penyebab rendahnya serapan anggaran atau masuk kategori merah.
“Tahun lalu, beberapa OPD realisasi anggaranya rendah atau masuk mategori merah. Di bawah 50 persen itu sudah merah menurut saya,” tutur Khofifah di sela pelantikan eselon II di Gedung Negara Grahadi.
Kecepatan bergerak dan ketepatan mengambil kebijakan dutegaskan Khofifah sangat penting. Tepat waktu, tepat anggaran, tepat sasaran dan tepat aturan. Ini satu kesatuan yang tidak bisa ditinggalkan salah satunya. Ketidaktepatan perencanaan, meskipun anggarannya ada akan mengganggu realisasi. “Kalau perencanannya tidak tepat, untuk merealisasikan anggarannya akan ragu.
Terlibatlah secara langsung terhadap perencanaan anggaran. Jangan ada yang pimpinan OPD yang tidak tahu karena menyerahkan (perencanaan) pada tim bidang perencanaan. Jangan melakukan seperti itu,” tegas Khofifah.
Hal itu karena komunikasi yang sering dilakukan adalah antara gubernur, wagub, sekda dan pimpinan OPD. “Tidak eselon III dan IV. Lalu mereka tiba-tiba harus membuat perencanaan. Spend of controlnya menjadi jauh,” tegasnya lagi. Para pimpinan OPD, lanjut dia, harus memberikan direction. “Sukses ada di detail. Maka saya ingin semua cek, cek, cek, detail, detail,detail,” ungkap mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Terkait pengangkatan 13 eselon II tersebut, Khofifah menyampaikan bahwa dalam birokrasi yang modern proses rekrutmen menggunakan merit sistem. Karena itu. Birokrasi bersifat impersonal. Bukan karena kenal atau bukan karena dekat kemudian dipilih. “Saya ingin menekankan, bahwa yang sekarang dilantik tidak punya beban jasa pada siapapun. Tapi tanggung jawab pada bangsa dan negara serta Allah SWT sebagaimana sumpah jabatan yang telah diucapkan,” ungkap Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, hari ini eranya adalah post truth. Maka pasca kebenaran, yang sering muncul adalah ketidakbenaran. Karena itu, hal yang mungkin timbul dari like and dislike akan menjadikan suasana tidak harmoni. “Bekerjalah yang baik dan benar. Akan terjadi distrupsi kepercayaan jika kita tidak menjaga empat ketepatan itu,” pungkas Khofifah. [tam]

Daftar 13 Pejabat Eselon II Hasil Seleksi Terbuka di Pemprov Jatim
1. Kepala Biro Hukum Setdaprov Jatim Dr Lilik Pudjiastuti
2. Kelala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Agung Subagyo
3. Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat Surtiati Suwardi
4. Kepala Biro Organisasi Setdaprov Jatim M Hadi Wawan Guntoro
5. Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim Yanuar Rachmadi
6. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Dr Andriyanto
7. Kepala Dinas Perhubungan Dr Nyono
8. Kepala Dinas Perumahan Rajyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Baju Trihaksoro
9. Wadir Penunjang Pelayanan RSUD Dr Saiful Anwar dr Setya Budiono
10. Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr Saiful Anwar dr Syaifullah Asmiragani
11. Wadir Umum dan Keuangan RSUD Dr Saiful Anwar R Henggar Sulistiarto
12. Wadir Umum dan Keuangan RSUD Dr Soetomo drg Primada Kusumaninggar
13. Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Dr Soedono dr Dwi Siwi Mardiati

Tags: