Gubernur Khofifah: Padepokan Diharap Miliki Institusi yang Jelas Legalitasnya

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Jember Ir H.Hendy Siswanto saat menyerahkan bantuan kepada ahliwaris korban kecelakaan laut Payangan Ambulu di Pendopo Wahya Wibawagraha, Senin (14/2).

Serahkan Bantuan Ahli Waris Korban Payangan

Jember, Bhirawa.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku prihatin yang atas musibah kecelakaan laut yang menelan korban 11 jiwa di pantai selatan Payangan Ambulu, Minggu (13/2). Gubernur Khofifah Indar Parawansa datang ke Jember menyerahkan santunan sebesar Rp.10 juta kepada ahliwaris korban.

“Saya datang ke Jember sekaligus takziah dan menyerahkan santunan kepada ahli waris korban. Ini merupakan kecelakaan laut, dan semaksimal mungkin pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarakat secara maksimal,” ujar Gubernur Khofifah usai menyerahkan santunan kepada ahliwaris korban di Pendopo wahyawibawa Graha Jember, Senin (14/2).

Sebelum menyerahkan santunan, orang pertama di Jawa Timur ini terlebih dahulu melakukan rapat koordinasi bersama Bupati Jember Ir.H.Hendy Siswanto, ST, IPU, Wakil Bupati H.Balaya Firjaun Baralaman, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dan steakholder lainnya membahas peristiwa kecelakaan laut yang menimpa 11 orang dari padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara Jember.

Dari hasil pertemuan tersebut Gubernur Khofifah berharap agar padepokan yang ada harus ada institusinya sehingga jelas legalitasnya. Gubenur mencontohkan kasus padepokan kanjeng Dimas Probolinggo yang dampak sosialnya dan ekonominya sangat luas ke masyarakat.

“Ada pakem pengawasan aliran kepercayaan dan keagamaan dalam koordinasi Kejagung berarti kalau di daerah Kejari. Padepokan ini legalitasnya ada dibawah kelembagaan yang mana, dalam koordinasi kesbangpol, kesra atau koordinasi yang mana. Sehingga tim pakem yang akan mudah melakukan pengawasan. Bukan membatasi peran serta kebebasan berserikat berkumpul ya, tapi legalitasnya jelas dan berpayung hukum dan terkoordinasi,” ujar Khofifah kemarin.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati dan Wakil bupati saat meninjau lokasi kecelakaan laut yang menelan 11 korban jiwa di pantai Payangan Ambulu Jember, Senin (14/2)

Selain itu, Gubernur juga meminta kepada kepala daerah untuk memasang tanda-tanda atau peringatan bahaya pantai laut selan. Utamanya titik-titik yang selama ini terkonfirmasi rawan tsunami dari BMKG.

” Ini bagian dari penyelamatan dan perlindungan masyarakat, tadi Bupati hari akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) larangan di tempat-tempat bahaya untuk kegiatan aktifitas masyarakat. Ini menjadi bagian penting sehingga masyarakat tahu,” tandasnya pula.

Sementara Bupati Jember Ir.H.Hendy Siswanto mengaku selain menerbitkan SE itu, Bupati Hendy juga akan membentuk relawan keselamatan masyarakat di daerah pantai selatan.” Kami akan merekrut relawan dari masyarakat sekitar pantai. Karena mereka yang paham siklus dan kondisi pantai selatan. Selain melakukan pengaman dan mereka juga akan memberikan informasi kepada pengunjung, titik-titik rawan yang terkonfirmasi oleh BMKG,’ pungkasnya.(efi.hel)

Tags: