Dua Hari, Ribuan KK di Pasuruan Terendam Banjir

Kondisi Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan yang masih terendam, Senin (14/2). Ketinggian air setinggi 60-100 sentimeter. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Tingginya intensitas hujan di wilayah Pasuruan dalam beberapa hari terakhir membuat genangan air banjir belum surut. Bahkan, hingga berita ini diturunkan, Senin (14/2) sore, kondisi air masih menggenangi dua desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Ketinggian air di Desa Kedungringin dan Kedungboto masih setinggi 60-100 sentimeter. Selain masyarakat tak bisa melakukan aktivitas, akses jalan antar desa juga lumpuh total. “Banjir disini sudah berjalan dua hari belum surut, yakni sejak Sabtu (12/2) malam. Disini ada empat dusun terendam,” ujar warga Kedungringin, Henri Londo Kurniawan.
Menurut Henri, akibat banjir tersebut membuat masyarakat membuka dapur umum. Tujuannya, membantu warga yang tak bisa memasak. “Yang kami minta adalah pemerintah harus hadir. Dalam hal ini bisa mencari solusi penanganan banjir. Supaya kita terbebas dari air banjir tahunan ini,” kata Henri Londo Kurniawan.
Ia mengakui bahwa dua desa di Kecamatan Beji, letaknya lebih rendah dari desa lain dan merupakan langganan banjir. Banjir di desa tersebut bisa bertahan hingga berhari-hari. Sebab, air tidak bisa mengalir ke laut.
Sedangkan, Camat Rejoso, Ahmad Hadi mengungkapkan di wilayahnya masih ada enam desa terendam. Yakni, Desa Rejoso Lor, Kedungbako, Arjosari, Patuguran, Jarangan dan Toyaning. “Ada ribuan KK di Kecamatan Rejoso yang terdampak air banjir. Ketinggian air 50-100 sentimeter,” lata Ahmad Hadi.
Rinciannya yaitu, di Desa Rejoso Lor, ada 975 KK terdampak dengan ketinggian air mencapai 50-100 sentimeter. Desa Kedungbako, banjir setinggi 50 sentimeter di dua dusun sebanyak 150 KK terdampak. Desa Arjosari, banjir masih setinggi 40 sentimeter serta Sebanyam 60 KK di satu dusun terdampak.
Desa Patuguran, banjir setinggi 40 sentimeter masih melanda satu dusun dengan 150 KK terdampak. Desa Jarangan, ada 150 KK di satu dusun terdampak banjir. Adapun Desa Toyaning, ketinggian masih 40-50 sentimer, yakni dengan 840 KK. “Air banjir ini karena luapan Sungai Rejoso serta meluber ke permukiman warga,” jelas Ahmad Hadi. [hil.wwn]

Tags: