Pj Bupati Bondowoso Serap Aspirasi Terkait Infrastruktur, Ekonomi-Pemberdayaan

Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto memberikan bantuan beras kepada salah satu warga Cermee pada acara “A Beg Rembeg Sareng Bapak Pj Bupati”. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menyelenggarakan acara “A Beg Rembeg Sareng Bapak Pj Bupati” di Desa Bajuran, Kecamatan Cermee, Kamis, (29/4).

“A Beg Rembeg Sareng Bapak Pj Bupati” merupakan Bahasa Madura yang artinya “Diskusi bersama Bapak Pj Bupati” (Pj Bupati Bondowoso, Drs Bambang Soekwanto, M.M).

Diketahui bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat di Kota Tape ini.

Pada kesempatan itu, Pj Bupati Bambang Soekwanto hadir didampingi Pj Sekda Haeriyah Yuliati. Dan hadir pula Kapolres Lintar Mahardono serta perwakilan Kodim 0822.

Turut hadir di acara itu jajaran Forkopimda, Forkopimcam, para kepala desa dan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan).

Salah satu topik utama yang dibahas pada kesempatan itu diantaranya adalah pembangunan infrastruktur. Masyarakat menyampaikan berbagai masalah terkait jalan, irigasi, dan akses listrik di beberapa desa.

Dalam acara tersebut, Pj Bupati, Kapolres, Pj Sekretaris Daerah memberikan bantuan beras, telur untuk, penanganan stunting, dan benih jagung kepada petani.

Pj Bupati, Bambang Soekwanto menyampaikan komitmennya untuk terus mendengar dan merespons aspirasi masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan bersama.

“Pemerintah daerah akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan, serta mengalokasikan anggaran yang cukup untuk proyek-proyek tersebut,”ujarnya.

Bambang mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini, meski dengan keterbatasan anggaran, namun program-program ini, bisa terakomodir, berkat sinergitas antara Pemkab dan Pemerintah Desa.

Salah satu contoh bentuk sinergitas yang telah dijalin yakni dengan pemerintah Jirek Mas, yang menyepakati bantuan dan pelatihan petani, bisa diakomodir melalui Dana Desa, sedangkan Pemkab Bondowoso akan menganggarkan untuk perbaikan jalan desa.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan dialog, antara Pj Bupati dengan petani, PPL maupun kades, salah satu permasalahan yang disampaikan terkait murahnya harga kunyit, petani meminta bantuan kepada Pemkab, dan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Untuk menambah value dari komoditi kunyit yang dijual, diproses terlebih dahulu, untuk itu Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan telah menyiapkan alat pengeringan kunyit dengan menggunakan tenaga surya.

Pemrosesan ini sangat berpengaruh terhadap harga jual, harga kunyit di petani dibanderol Rp.2 ribu per-kilogram, namun jika kunyit dirajang dan dikeringkan.

Harganya bisa naik delapan kali lipat, yakni Rp. 16 ribu per-kilogram. Jelas upaya ini akan mendongkrak penghasilan petani kunyit yang selama ini hanya mengandalkan penjualan mentah.

Para petani, khususnya petani kunyit menyuarakan keinginan terkait murahnya harga pasar, mereka berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mendapatkan bantuan dan akses pasar yang lebih luas.

Di penghujung acara, Pj Bupati menutupnya dengan komitmen akan kuatnya untuk terus bekerja keras demi mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua lapisan masyarakat di Kabupaten Bondowoso. [san.bb]

Tags: