Guna Meningkatkan Kreatifitas Guru, Wali Kota Adakan Workshop untuk Guru TK dan SD

Wali kota Hadi usai menyerahkan hadiah lomba mendongeng. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar Workshop Mendongeng untuk Guru SD diikuti 70 guru. Acara diselenggarakan di Aula SMKN 2 Kota Probolinggo ini merupakan kelanjutan dari acara mendongeng pada April lalu.
Menurut Kepala Dinas Perpustakaan Daerah Kota Probolinggo, Paeni, workshop bertujuan meningkatkan kreatifitas dan inovasi bagi para pendidik mengembangkan potensinya, menanamkan nilai – nilai pendidikan karakter kepada para siswa.
“Untuk menumbuhkan karakter anak dalam rangka mencetak generasi yang beriman unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan berakhlah mulia,” ujar Paeni, Selasa (15/6).
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi menyampaikan, mendongeng sangat bagus untuk anak – anak, karena mengajarkan nilai moral kepada anak itu. Mendongeng ini ada value-nya, nilai moral yang bisa dipetik. Sebagai guru harus memberikan contoh yang benar. Jangan sampai lengah dengan kemajuan zaman, orang tua harus bisa mengendalikan diri apalagi buat anak – anak. Tujuannya agar anak – anak juga dapat didikan yang benar dari kita. Kalau orang tuanya juga ikut arus teknologi ini, pasti anak – anaknya nanti juga bingung, ujung – ujungnya juga tidak ada pendidikan moral yang didapat.
“Dengan mendongeng, guru dan orang tua dapat menanamkan karakter kepribadian seperti kejujuran, kekompakan, kesetiakawanan, senang berbagi sejak usia dini. Melalui dongeng, anak juga dapat belajar banyak hal tidak hanya kosa kata tetapi ilmu yang baru misalnya makanan hewan, anatomi hewan, sejarah tokoh Indonesia atau tokoh dunia,” tandas wali kota.
Workshop dimulai pukul 08.00 dengan dua narasumber Ketua Kado (Kampung Dongeng) Asik Kota Probolinggo, Bunda Ari dan Ketua Kampung Dongeng Bojonegoro, Agung Budiono.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo juga menggelar peningkatan kompetensi pembelajaran guru Taman Kanak – Kanak (TK), selama dua hari, (15-16/6) di Aula Disdikbud diikuti 110 guru. Peningkatan Kompetensi guru ini bertujuan memberikan motivasi untuk meningkatkan pencapaian perkembangan anak melalui pembelajaran berorientasi berpikir tingkat tinggi dengan mempertimbangkan pendekatan wilayah (zonasi).
“Pembangunan pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” buka Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya.
Menurut wali kota yang mempunyai basic pendidik itu, bukan hal baru baginya bisa memberikan aneka wejangan secara praktis, bukan teoritis semata. Semisal menghadapi situasi pandemi Covid 19 dilarang hanya berpangku pada teknologi saja, tanpa diikuti melakukan inovasi dan terobosan-terobosan bagaimana memantau aktivitas anak didik.
Ia mencontohkan saat mengajari anak sendiri di rumah dengan segala keruwetannya. ”Coba kita berkaca pada diri kita sendiri. Ruwet, ndak kita merawat anak kita sendiri?,” tanyanya dan dijawab mayoritas para Guru TK menjawab ruwet dengan serentak. [wap]

Tags: