H-12 Coblosan, Calon DPD RI Ning Lia: Deg-degan Menyatu dengan Bismillah dan Alhamdulillah

Dr Lia Istifhama

Surabaya, Bhirawa
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal 12 hari lagi. Para pemilik suara akan menentukan pilihannya di bilik pemungutan suara. Ada lima surat suara yang akan dipilih sesuai pilihan hati.

Abu-abu untuk surat suara Presiden dan Wakil Presiden, merah untuk surat suara anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), kuning untuk surat suara anggota DPR, biru untuk surat suara anggota DPRD provinsi, dan hijau untuk surat suara anggota DPRD kabupaten/kota.

Tentu, 12 hari ke depan adalah hari penuh arti bagi para peserta pemilu, tak terkecuali calon DPD RI. Di Jatim misalnya, Dr Lia Istifhama yang memiliki tagline jilbab ijo, tak menepis pikirannya yang terfokus kepada 14 Februari 2024.

“Yang namanya bagian dari peserta pemilu, pasti ada rasa deg-degan yang menyatu dengan bismillah dan alhamdulillah. Alhamdulillah sudah melakukan ikhtiar sebaik mungkin sesuai dengan passion, bahwa proses politik adalah bagian dari niat membangun peran positif. Dan bismillah sebagai bentuk apapun hasil, adalah takdir Allah SWT,” kata Ning Lia, saat dikonfirmasi, Jumat (2/2/2024).

Keponakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tersebut juga menjelaskan istilah ‘OTAK’ dalam berpolitiknya.

“Insya Allah, kalau saya melihat dan memahami politik itu bagian dari ‘OTAK’. Yaitu optimis dan tawakkal. Optimis bahwa proses yang dijalani secara baik, itu takkan pernah padam, takkan pernah mati. Ia akan terus mengalir, seperti sifat air yang mana kebaikannya selalu mengalir. Sedangkan tawakkal adalah keyakinan bahwa apapun ikhtiar manusia, kembali kepada kehendak Allah SWT. Kita harus berpikir positif,” jelasnya.

Ning Lia sebelumnya viral akibat bannernya menjadi sasaran ‘ciuman’ ODGJ di Madiun. Sedangkan di Surabaya, bannernya ‘dicuri’ oleh ODGJ. Melihat realita tersebut, Ning Lia secara lugas menyampaikan khusnudzon.

“Maaf, ODGJ bisa saja terlihat kurang sehat secara mental dan akal, namun mereka berbuat tanpa kepentingan apapun. Mereka melakukan apa, ya sepenuhnya karena pikiran mereka sendiri, tanpa dorongan atau intervensi orang lain. Jadi Insya Allah, meski tampak tidak sehat, tapi mereka melihat foto saya secara arti baik. Yah intinya semoga apapun yang saya lakukan selama ini, dipandang baik oleh masyarakat,” ungkapnya.

Tak menampik, kader Fatayat NU Jatim tersebut menjelaskan bahwa peluangnya meraih 4 besar kursi senator ditentukan simpati masyarakat.

“Bismillah, semoga dibalik kurang lebihnya proses saya selama berpolitik terkait pencalonan senatoe bisa diterima secara positif oleh masyarakat. Karena saya beberapa tahun lalu pernah berada di sekitar teman-teman yang apatis terhadap politik. Jadi saya paham banget bahwa mengajak orang untuk melihat politik secara positif, itu tidak mudah. Tidak sedikit yang menilai politik sangat sempit, yaitu hanya kepentingan kekuasaan, jadi ini tantangan untuk membangun persepsi positif,” katanya.

Seperti biasa, putri tokoh nahdliyyin KH Masykur Hasyim tersebut membuat sebuah parikan. “Nyebrang kali bablas pinggire lampu bangjo. Dulur ojok lali nomer rolas jilbab ijo,” pungkasnya. [iib]

Tags: