Informasi Data Perdagangan di Kabupaten Sidoarjo Mulai Berbasis Online

Disperindag Kabupaten Sidoarjo melaunching Aplikasi INDAGO, di Hotel Luminor Sidoarjo. [aliikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Aplikasi terkait laporan masalah seputar dunia perdagangan di Kabupaten Sidoarjo, Kamis (27/5) kemarin, diluncurkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo. Aplikasi ini diberi nama INDAGO kepanjangan dari informasi data perdagangan Kabupaten Sidoarjo. Dengan aplikasi ini pihak Disperindag Kab Sidoarjo akan lebih mudah dalam mengupdate sejumlah data seperti eksport/import, pelaporan toko swalayan dan pelaporan bahan pokok di 17 pasar tradisional yang ada.

Kepala Disperindag Kabupaten Sidoarjo, Drs M.Tjarda MM, mengakui sebelum menerapkan aplikasi ini pihaknya sempat mengalami sejumlah kendala. Misalnya saat merekap data bahan pokok secara manual, kadang harus membutuhkan waktu dan kadang tidak akurat dan tepat. Juga kadang data untuk ekspor dan import. Serta kadang, untuk pengajuan rekomendasi dan pelaporan kemitraan toko swalayan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Manfaat untuk data bahan pokok, menurut Tjarda, diharapkan dapat mengeliminir kesalahan entry data di 17 pasar tradisional di Kabupaten Sidoarjo. Dan penyampaian data akan bisa lebih cepat, sehingga bisa berguna untuk pengambilan keputusan yang cepat pula.

Bagi para pelaku usaha yang melakukan eksport maupun import, menurut Tjarda, aplikasi ini juga dapat memudahkan mereka untuk mengirimkan data ke OPD. Sehingga Disperindag Sidoarjo bisa dengan cepat menampilkan data, sesuai kebutuhan. “Ini juga sangat penting untuk pengambilan kebijakan yang cepat dan tepat,” jelas Tjarda, ditemui di sela-sela Lauching aplikasi Indago di hotel Luminor Sidoarjo, yang sempat dihadiri Bupati Sidoarjo, Ahmad Mudhlor.

Orang nomor satu di Kabupaten Sidoarjo itu, Bupati Ahmad Mudhlor, sangat mengapresiasi inovasi yang memperlancar kinerja Disperindag. Dirinya mengharapkan agar aplikasi ini promosinya dilakukan terus memerus, sehingga semakin dikenal oleh masyarakat dan juga berguna untuk masyarakat.

Sejumlah pihak yang juga hadir diantaranya Kadis Koperasi usaha mikro Kab Sidoarjo, Badan Pusat Statistik, Bagian Perekonomian, Dinas Kominfo, pelaku usaha ekspor/ impor, pengelola toko swalayan dan petugas pencatat harga bapok di 19 pasar Kabupaten Sidoarjo. Semua laporan data perdagangan di Kab Sidoarjo, diakui Tjarda, selama ini masih menggunakan kertas. Setelah penerapan aplikasi ini mulai Bulan Juni 2021 mendatang , semua proses akan berjalan secara paperless.[kus]

Tags: