Jalani Pemeriksaan Kesehatan Kedua, CJH Lakukan Vaksin Meningitis dan Influenza

Tampak petugas memberikan suntikan vaksin meningitis kepada CJH asal Kota Madiun, Rabu (3/5). [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa.
Calon Jamaah Haji (CJH) Kota Madiun tahun ini terus bersiap. Setelah pemeriksaan kesehatan pertama sebelum Ramadan kemarin, sebanyak seratus lebih CJH asal Kota Pendekar melakukan pemeriksaan kesehatan kedua. Pemeriksaan kali kedua ini sudah dimulai, Senin (2/5) dan dijadwalkan sampai, Kamis (4/5) besok. Tak hanya pemeriksaan kesehatan, ratusan CJH juga mendapatkan vaksin meningitis kali ini.

”Jadi sebenarnya maksimal sebulan sebelum pemberangkatan sudah harus mendapatkan vaksinasi meningitis. Untuk di Kota Madiun, sudah mulai senin kemarin, kita jadwalkan sesuai puskesmas wilayah masing-masing,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr Denik Wuryani, Rabu (3/5).

Pelaksanaan vaksin meningitis dilaksanakan di Puskesmas. Mulai di Puskesmas Banjarejo, Puskesmas Sukosari, Puskesmas Demangan, Puskesmas Tawangrejo, Puskesmas Ngegong, dan Puskesmas Manguharjo.

Denik menambahkan pada pemeriksaan kali ini ada sejumlah calon jamaah yang juga sekalian vaksin influenza. Namun, tentu saja menggunakan anggaran pribadi. Sebab, dari program haji cuma diberikan vaksin meningitis.

Sedang, pada pemeriksaan kesehatan pertama beberapa waktu lalu, calon jamaah juga ada yang mendapatkan vaksinasi booster Covid-19. Kesehatan jamaah memang salah satu faktor penting dalam pelaksanaan ibadah haji. ”Setelah ini sudah tidak ada lagi jadwal pemeriksaan, tetapi kita lakukan pemeriksaan secara kondisional. Kita lakukan pemeriksaan untuk calon jamaah yang sakit, kalau perlu kita rujuk ke rumah sakit,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kota Madiun Khoirul Kamami mengatakan, CJH wajib vaksin meningitis dan booster pertama Covid-19. Namun, jika kondisi CJH tidak memungkinkan vaksin booster, dapat menggunakan vaksin terakhir. Itu pun harus melalui pengecekan dan persetujuan dari Dinkes setempat.

Selain itu lanjutnya, CJH juga wajib skrining kesehatan. Hasil pemeriksaan tersebut juga dijadikan dasar untuk penetapan CJH kriteria istithaah dari sisi kesehatan. Termasuk mengklasifikasi kelompok risiko tinggi (risti) berdasarkan penyakit komorbid maupun lanjut usia (lansia). ”Kita mohon para jemaah memperhatikan kesehatan, menaati aturan Dinkes agar nanti saat pemberangkatan tetap dalam keadaan sehat,” ujarnya.

Sesuai Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1444 Hijriyah (2023), calon jemaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) pertama akan masuk asrama haji 23 Mei ini. Sedangkan kloter terakhir akan diberangkatkan 22 Juni. Menurutnya, persiapan administrasi CJH Kota Madiun telah mencapai 90 persen. Saat ini, dari 166 orang yang akan berangkat ke Tanah Suci hanya enam yang belum tuntas perekaman biometrik visa.”Mereka belum bisa melengkapi persyaratan lantaran masih bekerja di luar kota,” pungkasnya.[dar.ca]

Tags: