Jaringan Error, Pelayanan Dispendukcapil Terganggu

Warga sedang membaca pengumuman yang ditempel di pintu masuk kantor Dispendukcapil Bojonegoro, Senin (15/5). [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Serangan global oleh virus komputer ransomware bernama Wannacry benar-benar masuk Indonesia. Komputer di beberapa instansi menjadi target, tak terkecuali instansi pemerintah. Imbasnya, pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Bojonegoro terganggu. Hal itu akibat komputer yang digunakan untuk pelayanan menjadi lemot karena jaringan error.
“Sejak pagi tadi memang server pelayanan error, namun tidak semua pelayanan terganggu,” kata Kepala Disdukcapil Bojonegoro Suhono, Senin (15/5).
Meski jaringan error, lanjut Suhono, pihaknya masih melakukan pelayanan seperti biasa. Namun kemarin yang bisa dilayani hanya pengurusan KK (Kartu Keluarga), perpanjangan surat keterangan (suket) e-KTP manual.  “Kalau yang sifatnya berhubungan dengan data online, sementara kita tak melayani karena jaringan masih error,” jelas dia.
Serangan global oleh virus itu juga mengincar rumah sakit. Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengonfirmasi sejauh ini ada dua Rumah Sakit (RS) di Jakarta diserang malware ganas ransomware Wannacry. Akibatnya pelayanan kedua RS menjadi tidak optimal. “Saya sudah ketahui RS Kanker Dharmais tapi kebetulan RS ini punya back up data,” katanya di Jakarta, Senin (15/5).
Akibat serangan malware ini membuat pelayanannya sedikit terhambat atau susah karena sistem harus diinstal lagi. Selain RS Kanker Dharmais ia menyebut RS Harapan Bunda juga menjadi korban. Ia mengatakan Kemenkes terus bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait hal ini. “Kemenkominfo sudah mengatakan tata laksana jangan buka dulu (komputer, red),” ujarnya.
Selain Kemenkominfo, ia menyebut telah bekerja sama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) terkait hal ini. Ia mengakui serangan ini mengganggu. “Mengganggu pelayanan dan data kita,” katanya.
Agar pelayanan perbankan tak terganggu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta semua perusahaan di industri jasa keuangan melakukan langkah antisipatif untuk memastikan keamanan infrastruktur teknologi informasi dan layanan sistem informasinya dalam keadaan aman. Hal ini karena virus ransomware Wannacry kini tengah meresahkan berbagai instansi di dunia termasuk perbankan.
“OJK sudah dan terus berkoordinasi dengan industri keuangan. Saat ini sedang dilakukan inventarisasi oleh semua lembaga jasa keuangan terkait apakah ada layanan keuangan yang terganggu,” ujar Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional OJK Triyono melalui keterangan resmi, Senin (15/5).

Tags: