Jatim Turunkan Kemiskinan Ekstrem Terekstrem Selama Tiga Tahun Sampai 3,58 Persen

Gubernur Khofifah memukul kendang pertanda kick off Jambore BUMDesa ke-3 Provinsi Jatim Tahun 2023 di Nangkula Park, Tulungagung, Minggu (12/11).

Tulungagung, Bhirawa.
Kemiskinan ekstrem di Jatim selama tiga tahun terakhir turun drastis sampai 3,58 persen. Jika di tahun 2020 mencapai 4,4 persen, pada tahun 2023 saat ini turun menjadi 0,82 persen.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan penurunan angka kemiskinan selama tiga tahun tersebut sebagai penurunan yang ekstrem sekali. “Sekarang di bawah rata-rata nasional. Insya Allah per September 2023 ini turunnya lebih signifikan lagi sehingga mendekati 0 (nol) persen,” ujarnya di acara Opening Ceremony 3rd Jambore BUMDesa Provinsi Jawa Timur di Nangkula Park Desa Kendabulur Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Minggu (12/11).

Menurut dia, angka kemiskinan ekstrem Jatim yang 0,82 persen merupakan data bulan Maret 2023 dan diumumkan di Kantor Wakil Presiden RI pada tanggal 9 November 2023. “Sementara untuk nasional angkanya di 1,2 persen,” terangnya.

Gubernur Khofifah menyatakan Pemprov Jatim terus berusaha mengatasi masalah serius terkait kemiskinan di Jatim, utamanya di wilayah pedesaan. Salah satunya dengan mendongkrak perekonomian desa melalui pemberdayaan BUMDesa, desa devisa dan desa wisata.

Bahkan untuk desa devisa disebutkan Gubernur Khofifah, tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia. Pendataan dilakukan selama tiga tahun berjalan oleh LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor) Kementerian Keuangan .

“Jadi kalau dia (desa) misalnya punya produk. Produk itu original. Produk mereka. Kedua banyak masyarakat yang memproduksi hal yang sama. Ketiga ada asosiasi lembaga atau kopersi atau BUMDesa maka sudah memenuhi syarat diajukan sebagai desa devisa. Penguatannya seiring dengan BUMDesa,” paparnya.

Sementara itu, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, dalam sambutannya mengungkapkan jika di Kabupaten Tulungagung sesuai Data Desa Center terdapat tiga klasifikasi BUMDesa. Yaini pemula sebanyak 21 BUMDesa, berkembang (89 BUMDesa) dan yang maju (156 BUMDesa).

“Saat ini terus terjadi penurunan klasifikasi BUMDesa pemula dan terjadi kenaikan BUMDesa yang berkategori maju,” tuturnya.

Ada pun usaha yang telah dikembangkan BUMDesa di Tulungagung, lanjut dia, berjumlah 18 bidang usaha. Di antaranya, jasa, toko, peternakan, persewaan, wisata, pertanian, simpan pinjam dan industry kreatif.

“Juga telah melakukan pelatihan keuangan BUMDesa bekerjasama dengan PKN STAN serta melakukan rekapitulasi laporan keuangan akhir tahun BUMDesa se Kabupaten Tulungagung,” paparnya.

Jambore BUMDesa ke-3 Provinsi Jatim Tahun 2023 di Nangkula Park berlangsung selama tiga hari. Mulai tanggal 11 November 2023 sampai dengan 13 November 2023. (wed.gat]

Tags: