Kadisnakertrans Jatim Buka Pelatihan Kerja di BLK Tulungagung

Himawan mengalungkan tanda peserta pada peserta saat pembukaan pelatihan kerja di UPT BLK Tulungagung, Selasa (4/7).

Tulungagung, Bhirawa
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim, Himawan Estu Bagijo, membuka pelatihan tenaga kerja di UPT BLK Tulungagung, Selasa (4/7).

Pelatihan kerja yang diikuti sebanyak 144 calon tenaga kerja tersebut juga melibatkan calon tenaga kerja penyandang disabilitas dan calon pekerja migran Indonesia (CPMI).

“Ibu Gubernur Jawa Timur selalu memerintahkan pada kami, yakni CPMI dan disabilitas harus menjadi proses yang kita libatkan dalam pelatihan-pelatihan di BLK,” ujar Himawan usai acara pembukaan pelatihan kerja.

Himawan dalam pernyataannya menyebut penyandang disabilitas dan CPMI punya hak yang sama dengan yang lainnya dalam mendapat pelatihan kerja.

“Ini perintah. Kepala UPT BLK harus menyediakan slot untuk disablitas dan CPMI,” tandasnya.

Dalam pelatihan kerja di BLK Tulunggaung, menurut Himawan, para penyandang disabilitas mendapat pelatihan dan pembekalan tentang pembuatan roti dan kue. Sedang untuk CPMI adalah houskeeping (manajemen tanggung jawab dalam mengurus pekerjaan rumah tangga).

“Sementara untuk yang pencari kerja fresh graduate ada beberapa program pelatihan. Seperti pembuatan desain grafis, desainer multi media dan pengoperasian mesin produksi,” paparnya.

Himawan selanjutnya menyatakan tujuan dari penyelenggaraan pelatihan kerja yang merupakan kerjasama antara Disnakertrans Provinsi Jatim dan Kementerian Ketenagakerjaan RI ini agar angkatan kerja benar-benar siap di dunia kerja dengan memiliki keterampilan.

“Dengan memiliki keterampilan mereka punya harga tawar, sehingga dalam bekerja sudah tidak menyulitkan pemberi kerja karena sudah dilatih dan nanti ada sertifikasi,” tandasnya.

Pria ramah ini juga memaparkan para peserta pelatihan kerja tidak hanya dibekali dengan materi hard skiil, tetapi juga materi soft skiil. Di antaranya cara wawancara dan cara menghadapi dunia kerja.

Lebih lanjut Himawan berharap para peserta pelatihan kerja di BLK dapat terserap sepenuhnya di dunia kerja. Jika tahun lalu sekitar 67 persen yang tgerserap karena lapangan kerja yang relatif kecil, namun untuk saat ini yang sudah mulai terbuka diharapkan bisa sampai 90 persen.

“Bahkan untuk tenaga barista bisa sampai 100 persen,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala UPT BLK Tulungagung, Subagyo, membeberkan jika pelatihan kerja di UPT BLK Tulungagung akan berlangsung sampai Agustus 2023. Ia pun berharap pelatihan kerja dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja di bidangnya masing-masing.

Ada pun jumlah program atau jurusan yang diikuti peserta pelatihan kerja sebanyak sembilan program. Setiap program terdiri dari 16 peserta dengan jam pelajaran selama antara 240 jam pelajaran sampai 600 jam pelajaran. (wed.gat)

Tags: