Kajati Jatim Ingatkan Netralitas Korps Adhyaksa di Tahun Politik

Sambutan kedatangan Kajati Jatim Sunarta di Kejari Surabaya dalam kunker ke-38 Kejari jajaran, Rabu (24/10). [abednego/bhirawa

Kejari Surabaya, Bhirawa
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim Sunarta melakukan safari keliling ke-38 Kejaksaan Negeri (Kejari) jajaran. Kali ini, Kajati asal Subang Jawa Barat ini melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kejari Surabaya, Rabu (24/10).
Sebelumnya, Kajati Jatim juga sudah berkunjung di Kejari jajaran. Di antaranya Kejari Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang danTrenggalek. Sekitar pukul 15.04, Sunarta beserta rombongan dari Kejati Jatim tiba di kantor Kejari Surabaya. Hampir dua jam meninjau lokasi Kejari Surabaya, Kajati beserta rombongan melakukan sesi foto bersama anggota Kejari Surabaya.
Sunarta mengatakan, kunker ini sekaligus untuk mengetahui anak-anaknya (Jaksa, red) yang ada di Kejari jajaran. Pihaknya juga ingin melihat kinerja dan pelayanan publik di Kejari setempat, sekaligus sebagai pemantauan kinerja jajaran.
“Kunker ini fokus pertamanya, yakni saya ingin melihat dan kenal anak-anak saya di Kejari. Sekaligus untuk memberikan semangat dan mendorong peningkatan kinerja. Tidak lupa juga saya selalu mengingatkan bahwa kita harus kompak dalam membangun rasa kekeluargaan,” kata Sunarta.
Sunarta berpesan, karena ini tahun politik, pihaknya mengingatkan bahwa Kejaksaan netral dan objektif, tidak memihak kemanapun. Sebab Korps Adhyaksa tidak boleh memihak kemana-mana dan tetap menjaga netralitas. Ditanya terkait termuan indikasi anggotanya yang terlibat politik taktis, Sunarta menegaskan hal itu tidak ada di jajarannya.
“Korps Adhyaksa tidak boleh memihak kemana-mana, tetap netral dan objektif. Meski tidak ada indikasi, tapi anggota kan perlu diingatkan. Intinya baju cokelat netral, dan tidak ada partai yang berwarna cokelat,” tegasnya.
Sunarta menambahkan, kunker ini dilakukannya untuk mengetahu lokasi-lokasi Kejari jajaran Kejati Jatim. Dengan begitu, pihaknya tahu kantor-kantor dari 38 Kejari jajaran. Pihaknya juga bisa mengetahui mana kantor Kejari yang bagus dan jelek, sehingga hal tersebut bisa menjadi bahan penyusunan anggaran.
“Misalnya ada Kejari yang melaporkan kantornya jelek, tapi saya belum pernah lihat. Makanya dengan kunker ini sekaligus bisa melihat Kejari mana yang perlu dipercantik. Semisal Kejari Kota Madiun kurang bagus, saya usulkan,” ungkapnya.
Kunker yang dilakukan Kajati Jatim ini merupakan upaya untuk lebih dekat dengan anggota Kejari jajaran. Selanjutnya Kajati akan melakukan kunker kembali pada Selasa (30/10) pekan depan di Kejari Bangil. [bed]

Tags: