Kampanyekan Batik Pendalungan Lewat Pemilihan Duta

Wakil Bupati Jember KH.A. Muqit Arief (kanan-kiri) saat melakukan Gerakan Jember Membatik didampingi HM. Arum Sabil dan Kepala Disperindag Jember Drs.H. Acmad Sudiyono, Sabtu (2/4)

Wakil Bupati Jember KH.A. Muqit Arief (kanan-kiri) saat melakukan Gerakan Jember Membatik didampingi HM. Arum Sabil dan Kepala Disperindag Jember Drs.H. Acmad Sudiyono, Sabtu (2/4)

Pemkab Jember, Bhirawa
Kantor Paiwisata Kab. Jember merangsang para pengerajin  batik untuk terus berkreasi melalui pemilihan duta batik 2016. Kegiatan yang bertajuk ‘Respec Batik Jember’ ditandai dengan gerakan Jember membatik yang dilakukan oleh Wakil Bupati Jember KH.A.Muqit Arief bersama finalis duta batik Jember, Sabtu (3/4).
“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif melalui batik dan sekaligus  memberikan ruang kepada para pengerajin batik yang ada di Jember, untuk terus berkreasi,” ujar Kepala Kantor Pariwisata Jember Sandi Suwardi Hasan kemarin.
Menurut Sandi, batik Jember memiliki corak dan warna yang berbeda dengan batik lainnya. Motif yang ditonjolkan selain produk unggulan seperti daun tembakau, juga menojolkan perpaduan etnis jawa dan madura (pendalungan). Jember sudah memiliki oblang (ikat kepala) yang di design khusus yang memadukan  antara udeng (nama ikat kepala etnis madura) dengan blangkon.
“Jember memiliki ragam kekayaan. Selain tembakau, Jember juga memiliki perkebunan  yang menghasilkan kopi dan coklat. Semua kekayaan ini nanti akan menjadi icon batik Jember. Melalui Duta Batik, semua hasil coretan para pembatik Jember ini akan diperkenalkan baik secara nasional maupun internasional,” tandas mantan Kabag Humas optimis. Sandi juga mengatakan, bahwa penentuan juara duta batik ini, akan diumumkan di alun-alun 10 April mendatang.
Berdasarkan data, di Kabupaten Jember terdapat 16 pengerajin batik dalam binaan Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Jember. “Mereka dalam binaan kami (Disperindag dan ESDM). Selain diberikan bekal melalui pelatihan-pelatihan, mereka juga diberi peralatan untuk menopang usahanya melalui APBD,” ujar Kepala Disperindag dan ESDM Kab. Jember Drs.H.Achmad Sudiyono kepada Bhirawa, kemarin.
Bukan hanya itu, pemerintah daerah juga ikut cawe-cawe dalam hal promosi dan pemasarannya.” Output yang dihasilkan para pengerajin batik di Jember, selalu kita tampilkan melalui pameran produk. Baik sekala lokal maupun secara nasional. Selain itu goresan-goresan mereka juga kita pajang di outlet-outlet hotel berbintang. Ini salah satu bentuk support pemerintah daerah pada para pengrajin batik dan home industri lainnya di Jember,” kata Achmad merinci.
Selain itu, urai Achmad, pemerintah kabupaten Jember juga mendorong dan membatu para pengerajin batik dalam mematenkan hasil produknya (HKI). “Tahun 2005 – 2015 ada 11 pengrajin batik yang sudah mempunyai hak paten produknya. Yakni Mawardi (merk labako), Soediono (merk Godong Mbako), Lestari Kusumawati (merk Rezti’s) , Dyah (merk suket teki) dan Samsul Ibad (merk Batik Sofi), Ir. Irine Chm Rolla Amd (merk Rolla), Hevi Kristanti (merk Gamgsar), Sulastri (merk Krangkong), Sukarti (merk Ngaidin), Indi (merk Notohadinegoro) dan Retno (merk FEM),” ujarnya.
Wakil Bupati Jember KH. A. Muqit Arief memberikan apresiasi yang tinggi apa yang telah digagas oleh kantor pariwisata untuk mengenalkan batik kepada masyarakat Jember dan luar Jember. Pemkab sendiri siap mendukung penuh kegiatan ini. “Saya bersama bupati Faida siap menjadi tenaga pemasarannya,” ujar KH. Muqit.
Menurut Wabub Muqit, keberadaan pengrajin batik di Jember masih sebatas home industri yang pemasarannya belum optimal. Oleh karena itu, dimasa kepemimpinanya bersama Bupati Faida, akan menjadi icon bagi masyarakat Jember. “Setiap ada kegiatan, diharapkan untuk menggunakan batik Jember. Ini sudah merupakan promosi. Dan jika ingin diperkenalkan kepada masyarat luar Jember, kami siap untuk mempromosikan,” tandasnya pula. [efi]

Tags: