Kapolri Optimis Kembalikan CJH Berpaspor Filipina

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat menjelaskan perkembangan kasus calon jemaah haji yang ada di Filipina, Kamis (1,9). [abednego]

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat menjelaskan perkembangan kasus calon jemaah haji yang ada di Filipina, Kamis (1,9). [abednego]

Polri Selidiki Kasus 177 CJH Berdokumen Aspal
Surabaya, Bhirawa
Tim gabungan antara Polri dan Kementerian Luar Negeri yang berada di Manila, Filipina terus berupaya menyelidiki 177 calon jemaah haji (CJH) Indonesia yang diamankan pihak Filipina saat hendak berangkat haji menggunakan kuota haji Filipina.
Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat menghadiri acara di Mapolda Jatim, Kamis (1/9). Tito mengatakan hal itu merupakan domain dan akan diurus sepenuhnya oleh Kementerian Luar Negeri yang ada di Filipina. Pihaknya pun membantu dengan tim yang sudah melakukan penyelidikan kasus dugaan pemalsuan dokumen CJH.
“Kami optimis dan yakin bahwa Menlu dan Dubes Indonesia untuk Filipina, Pak Johny Lumintang bekerja keras untuk mengembalikan CJH,” tegas Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kamis (1/9).
Bahkan, Tito optimis dengan penyelidikan yang dilakukan tim Polri yang ditugaskan dalam penyelidikan kasus ini. Pihaknya meyakinkan bahwa tugas Polisi yakni menyelidiki apakah ada unsure pidananya dalam peristiwa itu.
“Sekarang tim sudah dikirim kebeberapa daerah. Kalau nanti ada pidananya, kita akan lakukan proses hukum dan kita sampaikan pada public,” katanya.
Disinggung terkait dugaan keterlibatan WNA dari Indonesia atas hal ini, Tito akan melakukan penyelidikan akan hal itu. “Intinya, tim kami akan terus melakukan penyelidikan dan pendalaman atas dugaan keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus ini,” pungkasnya.
Kasus ini mencuat saat petugas Bandara Internasional Manila menemukan sejumlah penumpang tujuan Jeddah ýang paspornya mencurigakan. Selanjutnya Bandara Internasional Manila melaporkan hal itu ke KBRI Manila. Setelah dilakukan verifikasi awal, memang ditemukan bahwa terdapat sekitar 177 orang yang diyakini adalah WNI yang hendak menunaikan ibadah haji menggunakan quota Filipina. Mereka diduga kuat menggunakan dokumen palsu yang diatur oleh sindikat di Filipina. [bed]

Tags: