Kasus Serangan DBD di Tulungagung Mulai Menurun

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka.

Tulungagung, Bhirawa
Jumlah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung terus mengalami penurunan. Pada bulan Mei 2022 tercatat hanya terjadi 15 kasus tanpa ada kematian.

“Kalau di lihat dari grafiknya terus mengalami penurunan sejak Januari 2022 lalu,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka.

Diakuinya kendati sudah terjadi penurunan kasus, namun Kabupaten Tulungagung termasuk daerah di Jatim dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Yakni berada diperingkat lima dengan 208 kasus dan dua di antaranya meninggal dunia.

“Karena itu harus tetap waspada. Masyarakat tetap lakukan gerakan 3 M untuk pencegahan DBD,” tuturnya.

Sesuai catatan Dinkes Kabupaten Tulungagung menyebutkan, pada Januari 2022 jumlah kasus DBD mencapai 57 kasus dengan satu kematian. Kemudian Februari 2022 (59 kasus dengan satu kematian), Maret 2022 (33 kasus tanpa ada kematian), April 2022 (44 kasus tanpa kematian) dan Mei 2022 (15 kasus tanpa kematian).

Didik Eka menyebut turunnya jumlah kasus DBD di Kabupaten Tulungagung di antaranya akibat pergantian musim hujan ke musim kemarau. “Karena sudah jarang hujan, kantong yang berisi air bersih akibat hujan dan menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegyti juga berkurang,” terangnya.

Sedang soal Kabupaten Tulungagung masih tercatat dalam daerah tertinggi jumlah kasus penyakit DBD, Didik Eka mengatakan meski masih tercatat tinggi namun kerentanan IR (incidance rate) tidak boleh lebih dari 50 per 100 ribu penduduk. “Jika penduduk Tulunggaung (jumlahnya) 1 juta jiwa maka kasus DBD-nya dalam setahun tidak boleh melebihi 500 kasus,” pungkasnya. (wed.bb)

Tags: