Kecelakaan Bus di Tol Surabaya-Mojokerto, Sopir Bus Berpotensi jadi Tersangka

Kondisi bus PO Ardiansyah usai menabrak papan reklame di KM 712.400 A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5).

Polda Jatim, Bhirawa
Kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) bus PO Ardiansyah di KM 712.400 A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5) pagi mendapat perhatian Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta. Kecelakaan tunggal yang memuat penumpang warga Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya ini mengakibatkan 15 korban meninggal dunia.
Irjen Pol Nico Afinta mengucapkan duka cita kepada keluarga korban laka lantas Tol Sumo. Ia memerintahkan Ditlantas Polda Jatim beserta jajaran untuk menyelidiki persitiwa laka lantas ini. Bahkan, pihaknya menegaskan bahwa sopir bus PO Ardiansyah yang mengakibatkan banyak korban luka dan meninggal ini berpotensi menjadi tersangka.
“Betul, sopir berpotensi jadi tersangka karena menyebabkan kecelakaan hingga meninggal dunia,” kata Irjen Pol Nico Afinta usai konferensi pers pengungkapan pupuk ilegal di Mapolda Jatim, Senin (16/5).
Alumnus Akpol 1992 ini menjelaskan, saat ini jajarannya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta melakukan pendataan korban. Dengan harapan dari olah TKP ini dapat ditemukan benang merah dari laka lantas yang terjadi di Tol Sumo. “Tadi ada 25 penumpang dan yang meninggal dunia ada 14 orang. Kami turut berduka cita dan sedang melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi Bus tersebut,” jelasnya.
Ditanya terkait penyebab sementara laka lantas ini, Nico mengungkapkan, berdasarkan informasi sementara, sopir bus tersebut diduga mengantuk kemudian menabrak tiang reklame. “Kami pastikan yang bersangkutan (sopir) mengakui sementara mengantuk, tapi kami masih akan mendalami kecelakaan tersebut,” ucapnya.
Pihaknya meminta keluarga korban dating untuk mempercepat proses identifikasi. “Untuk penumpang yang sedang dirawatkami akan pastikan mereka akan dirawat dengan baik dari RS,” ungkapnya.
Data dari BPBD Kota Surabaya, korban meninggal bertambah menjadi 15 orang. “Iya (bertambah 15 yang meninggal). Jenazahnya 13 di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, satu di RSUD RA Basoeni, dan satu lagi di RS Citra Medika,” kata Plt Kepala BPBD Surabaya, Ridwan Mubarun kepada detikJatim, Senin (16/5).
Dikutip dari beberapa sumber, bus Ardiansyah melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Sampai di KM 712.400A Tol Sumo sekitar pukul 06.15 WIB, bus tiba-tiba oleng ke kiri sehingga menabrak tiang pesan-pesan atau VMS di kiri jalan.
Akibatnya, bagian depan bus hancur. Bus terguling ke kanan di sisi kiri jalan tol. Sedangkan tiang VMS tol ambruk. Bus ini mengangkut wisatawan yang kembali dari Dieng dan Yogyakarta ke Surabaya.
Sementara itu, Kepala bagian pelayanan Jasa Raharja Jatim, Sugeng meninjau korban di RSUD. Wahidin Sudiro Husodo. Ia mengatakan jika seluruh korban meninggal telah dievakukuasi di RSU. Dokter Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
Saat ini telah dilakukan pendataan ahli waris pada keluarga korban di Pakal Benowo. Untuk korban meninggal maka ahli waris akan menerima santunan sebesar Rp 50. Juta. Sedangkan yang luka berat bakal mendapatkan santunan pengobatan Rp 20 juta.
“Sedangkan bagi anak anak yang ikut menjadi korban meninggal, maka santunan anak diberikan kepada orang tuanya. Namun jika orang tuannya juga ikut meninggal maka santunan hanya diberikan untuk biaya pemakaman sebesar Rp 4 juta karena ahli warisnya sudah tidak ada,”jelas Sugeng. [bed.min.wwn]

Tags: