Kelebihan Utarto Hadi Bisa Menirukan Empat Suara Hewan

Utarto Hadi (baju merah) warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo, memiliki kelebihan dengan meniru suara empat hewan dengan telapak tangannya. [sawawi]

Menggunakan Telapak Tangannya, jadi Hiburan Balita dan Anak-anak di Desanya
Kab Situbondo, Bhirawa
Di Situbondo, ada seorang pria paro baya yang dikenal unik karena bisa meniru suara empat hewan dengan dua telapak tangannya. Dia bernama Utarto Hadi. Kok bisa?.
Malam itu, Tarto, panggilan akrab Utarto Hadi, mengikuti tahlilan di rumah tetangganya. Usai mengikuti rangkaian keagamaan tersebut, Tarto tidak langsung pulang seperti warga kebanyakan. Dia masih asyik ngobrol bersama keluarga pemilik acara dan para pemuda setempat. Sambil berbincang, Tarto sesekali menyeduh kopi yang disajikan tuan rumah. Dia juga menghisap rokok cerutu kesukaannya.
Pria yang hobi mengais ikan di perahu nelayan itu tidak langsung membahas keahlian ya miliki, meniru bunyi suara empat hewan yakni tikus, katak, ayam dan burung. Sebaliknya, bapak dua anak itu, masih larut dengan pembicaraan bersama warga yang lain.
Termasuk membahas kelebihan ikan yang baik untuk dikonsumsi karena banyak mengandung protein. “Saya sekarang sudah berumur 56 tahun, tapi masih suka berkelana mencari ikan di perahu nelayan. Kadang juga masih sempat memancing ikan,” ujar Tarto.
Singkat cerita, Tarto yang punya keahlian unik itu mulai ditantang oleh pemuda setempat bernama Alif. Dengan cekatan, Tarto menaruh rokok cerutunya dan memasang kuda-kuda dari kedua telapak tangannya. Tanpa kesulitan, Tarto sudah bisa menirukan suara katak dari telapak tangannya. Sejumlah warga yang kebetulan duduk bersama Tarto mengaku takjub dengan suara bunyi katak tersebut. “Wah hebat pak Tarto,” sahut Alif.
Tak cukup itu, Tarto kembali merapatkan dua telapak tangannya. Kali ini Tarto akan mengeluarkan suara bunyi tikus. Dengan sigap, suami Siti Fatimah itu menunjukkan keahliannya. Sekali lagi sukses. Secara berurutan, Tarto kembali unjuk kebolehan dengan membunyikan suara burung dan ayam. “Ini dulu awalnya saya iseng. Setelah lama saya latih, akhirnya dua telapak tangan saya ini bisa meniru suara empat hewan,” kupas Tarto.
Anak pasangan Yusuf dan Siti ini pun tidak jumawa dikenal memiliki keahlian unik di lingkungan rumahnya di RT 01/RW 04, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo. Artinya dia jarang pamer keahlian di hadapan warga dan teman atau koleganya. “Saya baru unjuk kebolehan, saat ada yang meminta. Selain itu jarang sekali,” terangnya.
Dalam suatu kesempatan, kisah Tarto, ia datang dalam sebuah hajatan teman dekatnya di Kabupaten Bondowoso. Saat itu, Tarto ditantang temannya, jika bisa meniru suara hewan dari tangannya, akan diberi hadiah.”Ternyata setelah saya bisa, surprise atau hadiah itu benar-benar ada. Yakni diberi uang rp 150 ribu. Lumayan lha,” terang Tarto.
Tantangan itu ternyata tidak hanya muncul sekali. Teman dekat lain yang kebetulan bertemu dalam suatu acara di Banyuwangi juga menantang Tarto menirukan suara burung. Karena Tarto sudah piawai, dengan seketika suara itu nyaring dan bersuara merdu persis suara burung aslinya. ” Persis ya suaranya. Layak ini dilombakan,” sahut Yudit, teman lain Tarto.
Sejak dikenal piawai memiliki keahlian tersebut, kini Tarto menjadi jujugan pusat hiburan balita dan sejumlah anak-anak yang ada didekat rumahnya. Bahkan disela-sela Tarto menjalankan tugas sampingan sebagai petugas kebersihan makam, ia selalu diminta kalangan ibu muda untuk menampilkan suara empat hewan. “Ya itung-itung memberi hiburan buat warga dan anak-anak. Agar suaranya ini mirip, dibutuhkan keseriusan,” tegas pria yang juga ahli memijat itu.
Wahyudi, teman Tarto mengakui, keahlian meniru suara empat hewan dari dua telapak tangan sudah lama dimiliki Tarto. Wahyudi juga belum tahu persis bagaimana Tarto awal mula dikenal menjadi peniru suara empat hewan. Meski demikian, keunikan yang dimiliki Tarto, cukup membanggakan. “Karena selain bisa menyajikan hiburan yang lucu dan unik, kemampuan Tarto itu dapat menghilangkan stres. Bisa juga menjadi contoh untuk konsisten dalam bersikap,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: