Kemarau Panjang, 10 Ribu Hektar Sawah Alami Puso

Pemprov, Bhirawa
Selama kemarau panjang ini, luas keadaan kekeringan tanaman padi seluas 41.928 hektar are (ha) dan yang mengalami puso seluas 10. 314 ha. Luasan lahan yang mengalami kekeringan sebesar 1,89 persen dari luas tanaman padi yang ada.
Luas kekeringan berada di 27 kabupaten/kota di Jatim. Dari luasan lahan itu, pengaruh penurunan produksi tanaman padi diperkirakan 0,47 persen. Sementara, jumlah luas tanam data sementara luas tanam padi pada musim tanam Oktober 2018 sampai September 2019 di Jatim, untuk luas tambah tanam padi mencapai 2.213.642 ha.
“Dilihat dari puso dan luas tanamnya, maka dampak kekeringan sangat kecil dibandingkan luas lahan sawah yang ada di Jatim. Pada tahun ini masih ada suplus 2.401.387 ton gabah kering giling,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (DispertaKP Jatim), Hadi Sulistyo, kemarin Selasa (22/10).
Adapun sebaran sawah terdampak kemarau panjang 2019 di Jatim, kekeringan yang paling luas ditemukan di Kabupaten Bojonegoro. Luasnya mencapai lebih dari 17 ribu hektare. Begitupula sawah yang mengalami kekeringan paling luas adalah Kabupaten Lamongan. Totalnya mencapai hampir 8.500 hektare. Sedangkan di Tuban sawah kering mencapai 3.879 ha.
Upaya yang dilakukan Pemprov Jatim dan pemerintah kabupaten setempat bersinergi melakukan upaya mitigas diantaranya pendidian posko kekeringan di tiap kabupaten, mengoptimalkan lahan dan sumber air.
Kemudian optimalisasi bantuan pompa ait, benih unggul tahan kekeringan, asuransi usaha tani padi dan lainnya, serta dukungan pemerintah daerah dalam pencapaian target luas tanam padi di Jatim, serta mengamankan pertanaman dan produksinya.
Beberapa upaya mitigasi kekeringan yang sudah dilakukan diantaranya, bantuan benih padi inbrida untuk luasan 16.621 ha di 15 kabupaten, bantuan benih padi inbrida melalu usulan program cadangan benih nasional untuk 1.910 ha.
Bantuan benih padi lahan kering untuk luasan 3.295 ha untuk 14 kabupaten, bantuan benih padi lahan kering untuk luasan 41.893 ha untuk 18 kabupaten, bantuan benih padi lahan kering utuk luasan 17.137 ha untuk 16 kabupaten.
Penerapan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) seluas 298,994 ha. “Sayangnya sampai saat ini petani yang turut dalam AUTP ini masih rendah jumlahnya. Padahal mereka hanya membayar murah dan itu juga sudah disubsidi pemerintah. Kalau terkena bencana, baru mengurusnya juga tidak akan bisa,” ujarnya.
Upaya mitigasi lainya yaitu dengan memberikan bantuan pupuk bersubsidi, seperti Urea, SP 36, ZA, NPK, dan pupuk organik. [rac]

Tags: