Kematian Covid-19 Naik, Tim Pemulasaran Jenazah Situbondo Menyusut

Lukman Habsi, koordintor pemulasaran jenazah Covid-19 saat berada di kamar jenazah RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, Senin (12/). [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Hingga saat ini angka kematian akibat serangan Covid-19 di Kabupaten Situbondo terus menanjak naik. Kondisi ini juga berdampak serius bagi kesinambungan tugas tim pemulasaran jenazah. Apalagi jumlah personil tim pemulasaran jenazah di Kabupaten Situbondo tidak cukup banyak. Bahkan terakhir ini, sejumlah tim pemulasaran jenazah banyak mengalami kelelahan dan dehidrasi sehingga membuat sebagian dari mereka mengajukan istirahat.
Koordinator tim pemulasaran jenazah Covid-19 Kabupaten Situbondo Lukman Habsi mengatakan, angka kematian pasien Covid-19 yang ada di tiga rumah sakit (RS) rujukan di Kabupaten Situbondo terus bertambah.
Sehingga membuat tim pemulasaran jenazah Covid-19 semakin menyusut. “Ya meningkatnya jumlah jenazah meninggal akibat Covid-19 di Kabupaten Sitibondo membuat kami (tim pemulasaran) sedikit kewalahan,” aku Lukman Habsi ditengah tengah mempersiapkan pengiriman salah satu jenazah kemarin.
Kata Lukman, sebagian tim pemulasaran Covid-19 Kabupaten Situbondo saat ini sedang memulihkan kesehatan setelah mengalami kelelahan dan dehidrasi. Masih kata Lukman Habsi, saat ini saja ada 6 jenazah di RS Abdoer Rahem (RSAR), 1 jenazah di RS Elisabeth (RSE) dan 2 jenazah di RS Mitra Sehat (RSMS) Situbondo yang harus dimandikan dan di kebumikan. “Ya sebagian teman kami masih memulihkan tenaga dan sedang beristirahat,” tegas Lukman Habsi.
Secara otomatis, lanjut Lukman Habsi, tenaga tim pemulasaran yang ada di RS Abdoer Rahem Situbondo jumlahnya berkurang. Ini karena, sebut dia, kini sedang menjalani pemulihan kesehatan akibat kelelahan dan dehidrasi. “Sehingga mulai terjadi antrian pemulasaran jenazah di RSAS Situbondo. Meski demikian RSAR Situbondo mulai menyiapkan sejumlah tim bantuan dari kalangan relawan,” ungkap Lukman Habsi, Senin (12/7).
Khusus untuk pemakaman di lapangan, sambung Lukman, pihaknya mulai mendapat bantuan dari keluarga pasien yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Bantuan dari keluarga pasien yang ikut menguburkan jenazah Covid-19 itu, sebut Lukman, harus diberi sarana APD serta tata cara proses pemakaman. “Kami sudah meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Santri Situbondo untuk terus mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19 agar sebaran Covid-19 bisa terus ditekan,” pungkas Lukman Habsi. [awi]

Tags: