Kemendagri Apresiasi Capaian Pelayanan IGA Situbondo

Isman, pejabat Kemendagri RI bersama Kepala Bappeda Sugiyono serta Kabid Litbang Kantor Bappeda Kabupaten Situbondo Hari Wahyudi saat acara sosialisasi dan bimtek IGA tahun 2023, Jumat (10/3). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Kepemimpinan Kabupaten Situbondo di bawah kendali Bupati Karna Suswandi mendapatkan apresiasi tersendiri dari Kemendagri RI. Hal ini disampaikan langsung oleh pejabat Kemendagri RI, Isman, saat menjadi pembicara dalam kegiatan sosialisasi dan bimtek IGA (Innovative Government Award) tahun 2023 di lantai II Pemkab Situbondo,Jumat kemarin (10/3). Hadir diantaranya Kepala Bappeda Sugiyono serta Kabid Litbang Kantor Bappeda Kabupaten Situbondo, Hari Wahyudi.

Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Situbondo, Sugiyono, tujuan kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada ASN atau OPD/UPT/Lembaga Pendidikan untuk membuat sebuah inovasi layanan serta untuk memberikan ruang kepada daerah untuk berkompetisi dan berinovasi. “Adapun peserta pada kegiatan kali ini diikuti sebanyak 150 dari kalangan perwakilan Kecamatan, OPD, UPT serta lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Situbondo ,” beber mantan Kadisparpora Kabupaten Situbondo itu.

Sementara itu Isman membeberkan, Kabupaten Situbondo selama tiga tahun masuk dalam lima besar capaian penghargaan IGA Se-Indonesia. Bahkan pernah meraih juara pertama pada lomba IGA tahun 2020 dan menjadi dua terbaik IGA Se Provinsi Jatim setelah kabupaten tetangga yakni Kabupaten Banyuwangi. “Untuk itu saya sangat mengapresiasi capaian penghargaan IGA yang di raih Kabupaten Situbondo selama ini. Ini sangat bagus dan luar biasa,” aku Isman, dihadapan ratusan peserta sosialisasi dan bimtek IGA tahun 2023, Jumat kemarin (10/3).

Masih kata Isman, sebagai ASN jangan kaku jika melihat aturan sehingga membuat inovasi yang mati. Dalam pandangan Isman, ASN boleh membenci sebuah aturan namun dilarang menabrak sebuah aturan. Jika inovasi menabrak aturan, ulas dia, itu bukan sebuah inovasi. Saat ini, lanjut Isman, banyak ASN yang punya ekspektasi yang tinggi tetapi tidak melakukan langkah apa apa, dan karakter seperti bisa masuk katagori stres. “Kalau ingin berubah secara ekstrim ya rubahlah proses nya. Kalau ingin hasil yang luar biasa ya jangan proses nya biasa biasa tetapi harus juga luar biasa. Ini yang ngomong bukan saya tetapi kakek saya yang bernama Albeit Enstein,” ujar Isman yang disambut meriah peserta.

Dalam pandangan Isman, kabupaten Situbondo termasuk legenda. Karena pernah menjadi raja inovasi di Tanah Air. Dan kini lebih bangga kembali karena Situbondo bisa kembali ke jalur treknya. Tahun 2019 Kabupaten Situbondo juara 3 IGA Indonesia, tahun 2020 juara 1 Se Indonesia untuk kluster Kabupaten. Nah pada tahun 2021 Kabupaten Situbondo terlempar dari event nasional karena hanya masuk di nomor 16. Baru, lanjutnya, pada tahun 2022 Kabupaten Situbondo bisa juara 5 nasional dan Bupati sempat hadir menerima penghargaan.

“Kalau ingin meraih penghargaan IGA yang nomor satu lagi, peserta ini harus belajar menginput data yang benar. Nanti kita belajar bersama. Kenapa kita ini berinovasi karena sesuai anjuran presiden setiap forkopimda harus memperhatikan empat hal. Pertama, stunting, inflasi, kemiskinan ekstrim dan kemudahan investasi,” kupas Isman.

Adapun Hari Wahyudi, Kabid Litbang Kantor Bappeda Kabupaten Situbondo menimpali, ada 10 Peraih Penghargaan IGA di lingkungan Pemkab Situbondo. Setiap peserta yang ikut, harus menampilkan inovasi yang berbeda. Misalnya, SMPN 2 Asembagus menampilkan inovasi Sekolah Agro; Puskesmas Kendit dengan inovasi Pelayanan Klinis; SMPN 2 Panarukan dengan inovasi Sempol Plus; SMPN 3 Banyuputih dengan inovasi Spentrabas Hajadosis. ‘Terakhir, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo dengan inovasi Simpadi,” pungkas Hari Wahyudi.[awi.ca]

Tags: