Pemkab dan BI Jember Gencar Sosialisasikan QRIS pada Pelaku Usaha Ekonomi

Kegiatan sosialisasi QRIS kepada media dan Mahasiswa, di aula wahayawibawagraha, Sabtu (27/4)

Jember, Bhirawa
Pemkab Jember bersama Bank Indonesia Jember terus sosialisasikan pembayaran non tunai QRIS kepada para pelaku ekonomi di Jember. Pasalnya dari 427 ribu pelaku ekonomi di Jember masih minim jumlah UMKM dan pelaku ekonomi lainnya yang menyediakan layanan pembayaran non tunai dalam bertransaksi.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jember Sartini saat sosialisasi QRIS kepada mahasiswa dan media, Sabtu (27/4) di pendopo Wahyawibawagraha.* QRIS harus terus digelorakan karena sangat penting bagi pelaku UMKM dan seluruh pelaku ekonomi di Jember. Kanapa, karena dengan QRIS meminimalisir resiko dan menghindari pembayaran yang ribet,” ujar Sartini.

Menurut Sartini, sesuai data di sistem Kementrian Koperasi dan UMKM, jumlah pelaku usaha ekonomi di Jember kurang lebih 427ribu Dari jumlah itu, jika di prosentase jumlahnya sangat kecil kepemilikan QRIS dan kepemilikan sertifikasi halal

“Kami secara masif terus melakukan sosialisasi pada setiap kegiatan termasuk kepemilikan sertifikasi halal, namun ini harus kolaborasi dengan semua pihak termasuk BI untuk bisa memberikan kesadaran dan pemahaman kepada UMKM, bahwa dengan QRIS akan memudahkan bertransaksi

Ini tidak mudah, karena tidak semua UMKM di Jember memiliki aplikasi pendukung QRIS itu sendiri. Untuk sertifikasi halal, kami kolaborasi dengan UIN KHAS Jember, Unej, Unmuh, Al Falah dan perguruan tinggi lainnya. Hingga 2023, baru 5000 dari 427 ribu pelaku ekonomi yang bersertifikat halal,” jelanya pula

Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Jember Andi Anjun. Menurut Andi, lembaga terus mensupport dan mendampingi pemkab Jember untuk mensosialisasikan QRIS kepada masyarakat luas khusunya para pelaku UMKM di Jember.

“Berdasarkan data, transaksi pembayaran melalui QRIS di Kabupaten Jember ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Di 2023, volume transaksi QRIS mencapai 3,6 juta transaksi dibanding tahun 2022 mencapai 2,6 juta transaksi,” ungkapnya.

Andi menjelaskan, pembayaran fintech QRIS ini banyak bermanfaat bagi pelaku usaha khususnya pelaku UMKM.”Dengan QRIS, kita bisa bertransaksi lebih luas. Jadi tidak hanya terbatas secara teritori, tapi juga bisa bertransaksi dengan mitra ke luar daerah,” ucap Andi Anjum.

Berkat kemudahan tersebut, banyak warga Indonesia khususnya di Kabupaten Jember yang telah menikmati manfaat QRIS. “Kita berharap bahwa ke depan ini akan terus meningkat hingga menyentuh volume angka transaksi 4,5 juta,” ungkapnya pula.

Keistimewaannya, QRIS tidak hanya ada di Indonesia saja, namun juga telah ekspansi ke 3 negara lain, yakni Malaysia, Singapura, dan Taiwan. “Jadi warga Indonesia bisa bertransaksi menggunakan QRIS pada 3 negara tersebut,” ujar Andi Anjum.

Oleh karenanya, Andi berharap kepada awak media juga ikut bersinergi dan terlibat dalam mensosialisasikan QRIS kepada masyarakat. “Sosialisasi melalui media demi memperluas penyebaran informasi kepada masyarakat terkait QRIS,” pungkas Andi kemarin.(efi.bb)

Tags: