Kenaikan Harga Telur Ayam di Kabupaten Malang masih Terkendali

Peternakan ayam petelur di wilayah Kec Bululawang, Kab Malang, yang kini harga telur ayam mengalami kenaikan. (cahyono/Bhirawa)

Kab Malang, Bhirawa.
Kenaikan harga telur ayam di wilayah di sejumlah daerah di Indonesia telah membuat resah sebagian masyarakat, karena harga telur sudah mencapai Rp 28.500 per kilogram. Dan sebelumnya hanya Rp 20 ribu-Rp 21 ribu per kilogram. Sehingga dengan kenaikan harga telur ayam tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang terus memperhatikan perkembangan harga telur di wilayahnya.

Menurut, Kepala Disperindag Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi, Minggu (28/8), kepada wartawan, kenaikan harga telur ayam sejak awal bulan Juli 2022, dan kenaikan telur itu sebesar Rp 26 ribu per kilogram. Sedangkan kenaikan harga telur tersebut hingga berlanjut saat ini, yang kini mencapai Rp 28.500 per kilogram. Sedangkan secara normal harga telur ayam Rp 20 ribu-21 ribu per kilogram. Dari kenaikan harga telur pada awal bulan Juli itu, maka ada kenaikan Rp 2.500 per kilogram atau terjadi kenaikan 6,3 persen.

Berdasarkan catatan Disperindag, lanjut dia, pada periode tersebut, kenaikan harga tertinggi terjadi di tanggal15 Agustus-18 Agustus 2022, dari harga semula sebesar Rp 27.700 per kilogram naik sekitar 6,91 persen menjadi Rp 28.500 per kilogramnya. Dan untuk saat ini, harga telur ayam masih terus merangkak naik, meskipun kenaikanya cenderung kecil, yakni sebesar Rp 100. Dengan kenaikan harga telur terus merangkak,

“Namun, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan harga telur ayam tersebut,” jelasnya.

Mahila menilai, bahwa merangkaknya harga telur ayak itu terjadi relatif dan masih normal. Dan berdasarkan informasi, kenaikan harga telur tersebut juga disebabkan naiknya harga pakan ayam yang beredar di pasaran. Sehingga hal itu juga memperngaruhi harga telur ayam di pasaran. Oleh karea itu, Disperindag Kabupaten Malang terus melakukan pemantauan terkait perkembangan harga telur lebih lanjut. Sementara, kenaikan harga telur ayam tidak berpenagruh pada pedagang telur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Malang.

”Tapi kenaikan harga telur ayam tersebut telah berpengaruh terhadap masyarakat rumah tangga, terutama pada masyarakat bawah. Sebab, telur juga merupakan sembilan bahan pokok (sembako), yang menjadi salah satu pilihan untuk dikonsumsi,” paparnya.

Secara terpisah, salah satu peternak ayam petelur, asal Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang Junaedi mengatakan, kenaikan harga telur ayam yang terjadi saat ini sebuah angin segar. Karena bisa menambah keuntungan yang kami dapat. Sedangkan kenaikan harga telur itu, memang dipengaruhi naiknya harga pakan ayam, yang ternyata juga berdampak pada naiknya biaya operasional peternakannya. Dan untuk kenaikan harga telur ayam ini, kita prediksi tidak akan berlangsung lama.

”Biasanya kenaikan hanya 1-2 Minggu saja, dan ketika harga pakan ayam turun, maka harga telur ayam pun juga turun,” tegasnya. (cyn.hel).

Tags: