Khofifah-Emil Baktikan Seluruh Ilmunya di Jawa Timur

Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa memaparkan program-program prioritasnya di rumah inspirasi yang telah didirikannya di Jalan Diponegoro, Rabu (14/2) kemarin. Gegeh Bagus Setiadi

(Pengentasan Kemiskinan Jadi Program Utama Nawa Bhakti Satya)
Surabaya, Bhirawa
Pengentasan kemiskinan dan memperluas lapangan pekerjaan menjadi dua bidang prioritas pasangan Cagub-Cawagub Jatim Khofifah-Emil. Keduanya tertuang dalam Nawa Bhakti Satya atau sembilan program kemulyaan untuk masyarakat Jawa Timur.
Pasangan dengan nomor urut 1 ini pun meresmikan rumah Aspirasi di Jalan Diponegoro Surabaya, Rabu (14/2) kemarin. Peresmian ini ditandai dengan pelepasan sembilan merpati sebagai bentuk kemuliaan masyarakat Jatim.
Rumah aspirasi warga Jatim ini menjadi salah satu tempat untuk menyampaikan apa saja yang akan Khofifah-Emil lakukan jika terpilih sebagai pemimpin Jatim untuk mensukseskan visi dan misi Nawabhakti Satya 9 yang menjadi program andalannya.
Seperti yang dikatakan oleh Khofifah sebelumnya, rumah Aspirasi merupakan posko pemenangan dari Khofifah – Emil. Jika sudah diresmikan, otomatis posko pemenangan Khofifah- Emil yang berada di Surabaya berjumlah enam.
“Sembilan program unggulan ini, kita ingin buktikan untuk kemuliaan masyarakat Jatim. Karena 9 program prioritas ini maka panitia memberikan penanda melepaskan 9 merpati,” katanya.
Menurut dia, salah satu program tersebut yang dirumuskan adalah ‘Jatim Harmoni’. Jatim harmoni itu termasuk di dalamnya adalah membangun kelestarian lingkungan. “Tapi juga, membangun harmoni hubungan intern antar umat beragama, membangun dialog budaya,” paparnya.
Pada bhakti 1 pasangan ini fokus pada pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan sosial. Program Keluarga Harapan (PKH) Plus yang fokus pada 664 kecamatan, 5674 desa, 2878 kelurahan. Untuk disabilitas, lansia terlantar, perempuan kepala keluarga rentan. Selain itu mengurangi beban penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dengan subsidi anggaran provinsi.
Pada bhakti 2, diberi tajuk Jatim Kerja. Memperluas lapangan kerja dan membangun keunggulan ekonomi. Millenial job centre dengan cara memberikan job training, pendidikan vokasi dan membantu start up usaha.
“Selain itu juga membantu pengusaha muda dan membantu pembiayaan tahap awal usaha,” ujar juri bicara Khofifah- Emil,KH Zahrul Azhar Asad.
Sedangkan program lainnya diantaranya, soal pendidikan kesehatan, pemerataan infrastruktur koridor maritim dan pendidikan karakter masyarakat berbasis nilai kesalehan sosial. “Termasuk penguatan basis pesantren dengan memberikan program beasiswa guru diniyah hingga S2,” tambah Gus Hans.
Khofifah mengungkapkan, kehadiran rumah aspirasi ini bertujuan menghimpun berbagai persoalan dan ide-ide kreatif- strategis di tengah masyarakat untuk mendorong percepatan penyejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan di Jawa Timur, khususnya Jawa Timur bagian selatan.
Pembangunan partisipatif, mengandung makna pembangunan yang melibatkan peran serta masyarakat. Dimana menempatkan masyarakat sebagai preferensi baik dalam merumuskan, melaksanakan maupun manfaat pembangunan.
Menurut Khofifah, masyarakat Jawa Timur sesungguhnya sangat partisipatif, untuk menangkap ide kreatif dan berbagai pemikiran strategis yang lebih efektif. Oleh karena itu, tim kerja pemenangan Khofifah- Emil menyiapkan rumah aspirasi bagi warga Jatim.
“Nah, yang kita ingin sampaikan kepada masyarakat Jatim ini, Mas Emil yang sekolah di Inggris dan Jepang ingin kembali ke Jatim untuk membaktikan seluruh ilmu dan pengalaman yang diperoleh. Saya dari Mensos mengundurkan diri ingin membaktikan untuk menambah sukses dan seluruh perkembangan pembangunan yang sudah dicapai periode sekarang ini,” ungkapnya.
Langkah ini, lanjut Khofifah, menjadi cara efektif dalam menjaring pokok-pokok pikiran yang belum terekam. Warga, kata dia, bisa memberikan masukan, saran, uneg-uneg lewat rumah aspirasi tersebut, baik secata digital maupun secara langsung datang ke rumah aspirasi warga Jatim. (geh)

Tags: