Kominfo-DPR RI Aktif Sosialisasi ASO, Lumajang Siap Pindah ke Siaran TV Digital

Surabaya, Bhirawa.
Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rosarita Niken Widiastuti menyatakan, saat ini kementeriannya bersama DPR RI aktif melakukan Sosialisasi ASO, untuk menyebarluaskan informasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait siaran TV analog ke siaran digital.

“Pemerintah terus mendorong transformasi TV Analog ke TV Digital agar berjalan baik. Pemerintah ingin mengalihkan ke televisi digital agar pemanfaatan frekuensi dapat lebih efisien,” ujar Niken saat memberikan Sosialisasi tentang Analog Switch Off (ASO), bertempat di Hall Hotel GM Lumajang, Minggu (12/6/2022) lalu, seperti dikutip dari website https://kominfo.jatimprov.go.id/.

Niken mengatakan, mulai 25 Agustus 2022, siaran TV analog di Lumajang akan dihentikan dan dipindah ke siaran TV digital. Sedangkan, saluran sinyal TV analog akan dimatikan total oleh pemerintah mulai 2 November 2022 nanti.

“Kita tidak perlu ganti TV-nya, karena TV tabung atau layar datar yang belum digital masih bisa digunakan hanya menambahkan alat yang namanya STB (set top box, red),” ujar dia.

Menurutnya, menggunakan TV digital akan memberi pengalaman menonton yang lebih menyenangkan, nyaman di mata dan telinga. Kualitas siaran pada tv digital lebih canggih dan jernih.

Ia menambahkan, bahwa untuk masyarakat yang masih memiliki TV analog, perangkat televisi tersebut masih bisa dimanfaatkan, bila didukung dengan STB berlisensi Kominfo. Sebanyak 6,7 juta set top box gratis akan dibagikan sesuai penerapan penghentian siaran TV analog kepada Rumah Tangga Miskin (RTM).

“Untuk migrasi ke tv digital pemerintah memberikan STB gratis untuk rumah tangga miskin berdasarkan data kemensos, sekarang sedang diverifikasi, dalam hal ini penyelenggara mux atau tv-tv besar juga berkomitmen memberikan STB gratis,” imbuhnya.

Sementara itu, Dinas Komunikasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) siap menyukseskan penerapan ASO atau migrasi siaran TV analog ke TV ini.

Untuk menyukseskan ASO, Diskominfo Jatim, KPID, Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Surabaya (Balmon Surabaya) dan beberapa lembaga penyiaran televisi di Jawa Timur telah mengadakan beberapa kali rapat koordinasi.

Ketua KPID Jatim, Immanuel Yosua mengatakan, penerapan ASO migrasi siaran TV analog ke TV digital tahap pertama di Jawa Timur menyasar sembilan kabupaten, yaitu Sampang, Pamekasan, Sumenep, Pacitan, Banyuwangi, Situbondo, Jember, Lumajang, dan Bondowoso.

Yosua meyakini, dengan memperkuat sinergi dan koordinasi dari seluruh elemen terkait, penyelenggaraan di Jatim akan berjalan lebih optimal.

“ASO tahap I ini berangsur-angsur akan sesuai dengan harapan. Masalah di lapangan memang ada, tapi dengan koordinasi yang dibangun di Jatim, kita akan uraikan dan cari solusi bersama,” ungkapnya.
Kadis Kominfo Jatim, Hudiyono, menggarisbawahi pentingnya mengolaborasikan seluruh kekuatan yang ada di Diskominfo Jatim, KPID Jatim, Balmon Surabaya, hingga Kelompok Informasi Masyarakat.

Lebih lanjut, Diskominfo Jatim beserta seluruh pemangku kepentingan juga akan menyiapkan kanal untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat ketika ada pengaduan-pengaduan tentang tidak optimalnya pelayanan migrasi dari TV analog ke TV digital. [iib.hel]

TAG:
#ASO
#analogswitchoff
#TVdigital
#siarandigitalindonesia
#ASO2022