Konsolidasi dengan Industri ,Stok Oksigen Medis Aman

Kota Probolonggo,Bhirawa
Ketersediaan oksigen medis di Jawa Timur dipastikan aman memenuhi kebutuhan akibat lonjakan pasien Covid-19. Sejumlah kepala daerah telah melakukan konsolidasi dengan distributor produsen oksigen dan pemeriksaan ketersediaan oksigen medis di wilayah masing- masing.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin bersama jajaran Forkopimda Kota Probolinggo, melaksanakan kegiatan pemantauan prasarana pendukung pelayanan kesehatan bagi pasien Covid 19. Prasarana tersebut antara lain tempat perawatan pasien Covid19 di RSUD dr Mohamad Saleh, ruang karantina di Rusunawa Mayangan dan ketersediaan oksigen medis.

Serentak berangkat dari Kantor Pemerintah Kota Probolinggo, Kapolres Probolinggo Kota AKBP RM Jauhari, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo, Kajari Hartono, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, tim satgas Covid 19 beserta kepala perangkat organisasi terkait menuju titik pertama yakni RSUD dr.Mohamad Saleh.

Tiba di RSUD dr.Mohamad Saleh, wali Kota dan rombongan memastikan stok oksigen untuk pasien yang dirawat dalam kondisi cukup. Khususnya di masa penambahan kasus Covid19 ini, tim RSUD dr.Moh Saleh diharapkan bisa mengantisipasi dengan menambah cadangan tabung oksigen. Selain itu, wali kota juga menyempatkan melihat tempat isolasi di ruang Anggrek.

Kunjungan selanjutnya ke stasiun pengisian gas oksigen milik Samator di kawasan Dringu. Di kantor Samator ini Habib Hadi kembali memastikan suplai oksigen untuk kebutuhan RSUD dr. Moh Saleh aman dan terjaga.

“Tentunya saya berharap ada penambahan untuk stok di Rumah Sakit dr Moh Saleh tentang masalah ketersediaan oksigen. Karena kita tidak ingin ada kekosongan oksigen di rumah sakit, maka kami minta kepada supplier PT Samator untuk meningkatkan reserver oksigen yang ada di rumah sakit,” harap Wali kota Habib Hadi, Kamis (8/7).

Sementara itu, Kepala Filling Station Samator Probolinggo Donny Priambodo menjelaskan, untuk terus mengusahakan terpenuhinya permintaan oksigen bagi rumah sakit. “Per hari kami mampu (mengisi) 500 sampai 600 tabung untuk Rumah Sakit. Jadi untuk (RSUD dr. Moh) Saleh saja kami bisa mengirim per hari itu 200 tabung,” beber Donny.

Sementara Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama dengan Forkopimda Kota Kediri datang langsung ke PT Samator untuk melakukan pengecekan, Kamis (8/7).

Wali Kota Kediri mengungkapkan Kota Kediri tidak mau kecolongan dalam hal ketersediaan oksigen. Saat ini memang karena angka konfirmasi positif Covid-19 naik, sehingga permintaan lebih banyak daripada ketersediaannya. Namun ketersediaan oksigen untuk Kota Kediri masih aman.

“Di sini kami sedang meminta tolong kepada PT Samator untuk terus membantu dalam penyediaan oksigen. Karena di Kediri itu ada 500 sekian BOR untuk pasien Covid-19 dan itu terisi penuh oleh warga Kota Kediri sendiri dan daerah lain,” imbuhnya.

Kebutuhan oksigen yang sedang meningkat ini juga tidak mempengaruhi harganya. Abdullah Abu Bakar menuturkan harga oksigen masih sama seperti dahulu. Karena lonjakan kasus saat ini, sebenarnya PT Samator juga mengalami kewalahan dalam memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit. Karena rumah sakit membutuhkan oksigen lebih banyak daripada sebelumnya.

“Namun sejauh ini distribusi oksigen masih aman,” tegasnya.

Rapat Koordinasi (rakor) secara daring yang dipimpin oleh Wakil Walikota Surabaya Armuji pada, Kamis (8/7), bersama industri gas oksigen di antaranya PT Samator dan PT Aneka Gas serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya.

Berbagai permasalahan yang dibahas adalah pasokan oksigen di rumah-rumah sakit dan Stok Plasma Konvalesen untuk terapi Covid 19.

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji memastikan bahwa pasokan oksigen untuk Rumah Sakit di Kota Surabaya dapat terpenuhi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. “Dari industri Produsen Oksigen yang hadir dalam Rakor, Pemerintah Kota memastikan Pasokan Oksigen aman untuk Rumah sakit di Kota Surabaya,” kata Cak Ji.

Dia juga menyampaikan, penyelesaian penanganan Covid-19 harus dipikul bersama mulai hulu ke Hilir. Mulai dari vaksinasi, optimalisasi Satgas Kampung Tangguh, pemakaman prokes Covid-19, perawatan pasien Covid 19 di rumah sakit hingga kebutuhan oksigen, obat dan Plasma Darah.

“Penyelesaian ini harus secara menyeluruh dan sistemik, tidak bisa sepenggal-sepenggal. Kita butuh gotong-royong semua pihak untuk keselamatan warga Kota Surabaya,” imbuhnya. [wap.van.iib]

Tags: