Lamar Jadi Direktur PDAM, Siap Tingkatkan Pendapatan Jadi Rp 750 Juta/Tahun

Darnawi, S.Sos (kiri) bersama Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Sekda Syaifullah dan Direktur PDAM Jamal Fajri ST, saat acara pemberangkatan umroh karyawan dan pelanggan. [Sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa.
Pemkab Situbondo resmi membuka masa pendaftaran jabatan Direktur PDAM Tirta Baluran Situbondo masa bakti 2020-2024, dimulai sejak tanggal 20 hingga 31 Januari 2020 mendatang. Panitia seleksi calon Direktur PDAM ini dipimpin Asisten II Sekretariat Daerah Pemkab Situbondo, Suhartono. Ada banyak persyaratan yang dicantumkan panitia, salah satu di antaranya punya pengalaman kerja minimal 5 tahun di bidang manajerial perusahaan berbadan hukum serta memiliki sertipikat manajemen air minum.
Diprediksi, dari sisa waktu masa pendaftaran sepekan ke depan, ada calon dari internal PDAM dan calon dari luar PDAM. Salah satu calon Direktur dari internal PDAM Tirta Baluran yang mengemuka adalah Darnawi, S.Sos, yang kini masih menjabat Kabag Administrasi dan Keuangan.
Jabatan ini disandang Darnawi sejak tahun 2016 hingga sekarang, dibawah kepemimpinan Direktur Jamal Fajri, ST. “Saya mengawali bekerja di PDAM Situbondo mulai tahun 1985 sebagai Pelaksana Tehnik PDAM Unit Panarukan sampai tahun 1991. Selanjutnya menjabat Pelaksana Pembukuan dari tahun 1991-1995 dan menjadi Pelaksana Rekening dari tahun 1995-1999,” beber Darnawi.
Karena memiliki prestasi, lanjut Darnawi, ia ditarik ke PDAM induk Situbondo untuk menduduki jabatan Kasubag Pembukuan dan Rekening sejak 1999-2005 dan kembali digeser menjadi Kasubag Anggaran mulai tahun 2005-2016.
Rupanya, karir Darnawi kian moncer dan mendapatkan promosi jabatan sebagai Kabag Administrasi dan Keuangan sejak tahun 2016 hingga saat ini. “Saya juga pernah menjabat Ketua Koperasi karyawan PDAM Situbondo mulai tahun 2015-2016,” ujar alumni Unars Situbondo itu.
Ada banyak hal yang ingin diwujudkan Darnawi, jika terpilih menjadi Direktur PDAM Tirta Baluran Situbondo. Diantaranya, sebut Darnawi, ia akan meningkatkan pendapatan PDAM dari semual Rp 495 juta menjadi Rp 750 juta.
Agar pendapatan ini terealisasi, Darnawi punya strategi yakni dengan cara memperluas jaringan agar cakupan pelayanan semakin bertambah. “Sehingga kalau bertambah luas, jumlah pelanggan akan lebih banyak. Kami mengakui, salah satu pendapatan terbanyak dari PDAM adalah dari pembayaran rekening air,” aku Darnawi.
Masih kata Darnawi, dengan bertambahnya perluasan jaringan maka secara otomatis pendapatan PDAM menjadi lebih besar dan ujung-ujungnya PDAM akan memperoleh laba yang besar pula. Dengan capaian ini, kupas Darnawi, PDAM secara akan memikirkan kesejahteraan para karyawan.
Darnawi merasa optimis pendapatan PDAM dibawah kendali dirinya akan melonjak karena ia sudah cukup lama berkecimpung dalam analisa tarif air PDAM. “Dengan ditambah perluasan jaringan, otomatis pendapatan PDAM kian bertambah,” ucap Darnawi.
Darnawi pun berjanji jika pada tahun 2021 mendatang pendapatan PDAM Situbondo tidak mencapai angka Rp 750 juta, ia siap untuk meletakkan jabatan sebagai Direktur, dengan catatan sudah terpilih menjadi orang nomor satu di perusahaan milik Pemkab Situbondo tersebut.
Optimisme Darnawi bukan tanpa alasan, karena selain cukup lama berkiprah dalam keuangan PDAM, ia juga menguasai perihal administrasi di PDAM Situbondo. “Saya sudah 35 tahun menganalisa keuangan PDAM. Jadi meraih pendapatan Rp 750 juta sangat masuk akal,” pungkas Darnawi.[awi]

Tags: