Libur Akhir Semester Siswa Tulungagung Digeser Tahun Depan

Para siswa SD sampai SMP di Tulungagung baru akan menikmati libur akhir semester ganjil pada awal tahun depan. [wiwieko]

Tulungagung, Bhirawa
Libur akhir semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 siswa-siswi TK sampai SMP di Kabupaten Tulungagung hampir bisa dipastikan tidak pada akhir tahun 2021 ini. Sudah ada wacana agar libur tersebut digeser pada Januari tahun 2022 mendatang.
“Sudah ada wacana, libur setelah Penilaian Akhir Semester (PAS) kali ini digeser,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, Senin (6/12).
Pipit sapaan akrab Rahadi Puspita menjelaskan, pergeseran hari libur ini untuk menghindari bersamaan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 yang dimungkinkan memicu melonjaknya penularan Covid 19. Apalagi saat ini telah muncul varian baru Covid 19, yakni omicron.
“Karena itu hari libur akhir semester digeser. Tidak lagi akhir tahun tetapi bulan Januari. Semuanya agar tidak terjadi euforia libur dan dapat memicu kenaikan penularan Covid-19,” paparnya.
Pipit juga mengungkapkan, selama masa libur digeser, para siswa tetap melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Mereka akan mendapat pengayaan pelajaran. ”Jadi semacam mengulang kembali pelajaran yang sudah diajarkan untuk mengisi kekosongan,” terangnya.
Pipit yang juga menjabat sebagai Asisten II Sekda Tulungagung tersebut memastikan pergeseran libur akhir semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 tidak akan mengganggu kalender akademik. ”Libur pada Januari 2022 itu justru memperpendek waktu libur siswa,” sambungnya.
Ketika ditanya kepastian tanggal mulainya libur akhir semester, Pipit belum bisa memperkirakannya. Ia hanya dapat memastikan liburannya pada Januari 2022. Mengenai tanggal belum ditentukan. Saat ini siswa masih menjalani PAS selama dua pekan.
Sementara itu, terkait imbas Kabupaten Tulungagung kini melaksanakan PPKM level 2, pria yang sering berolahraga tenis ini menyatakan belum bisa mengubah penambahan siswa yang bisa belajar secara tatap muka. PTM terbatas tetap dengan jumlah siswa 50%.
“Ini semua untuk menghindari terjadinya gelombang tiga Covid 19. Terlebih ada varian baru Omicron. Jadi PTM terbatas tetap dengan kapasitas 50%,” tandasnya. [wed]

Tags: