Listrik PLN Padam Ganggu Siswa Belajar Daring

Petugas PLN menurunkan layang – layang yang mengakibatkan pemadaman listrik di Kota Tulungagung. [wiwieko]

Tulungagung, Bhirawa
Padamnya aliran listrik di sebagian wilayah Kota Tulungagung, Selasa (22/9) pagi, dikeluhkan sebagian warga. Apalagi pemadaman ini berulang dan saat pagi hari, saat aliran listrik dibutuhkan untuk pembelajaran daring.
“Sangat disayangkan kalau padamnya listrik PLN di pagi hari. Anak-anak yang lagi belajar daring dan saat ini lagi mid (tengah) semester jadi terganggu,” ujar Eko Dharma, warga Kelurahan Bago, Selasa (22/9).
Padamnya aliran listrik di wilayah Kota Tulungagung dalam sebulan terakhir kerap terjadi. Padamnya tidak hanya terjadi pada malam hari, tetapi juga seringkali pada pagi hari. ”Kemarin, Senin (21/9), di rumah saya listriknya juga padam sekitar pukul 10.00 WIB. Tentu yang belajar daring berhenti karena wifi-nya ikut mati,” tuturnya.
Hal yang sama dikeluhkan Suyono. Warga Kecamatan Ngantru itu mengatakan, pemadaman listrik PLN pada pagi hari selain mengganggu aktifitasnya juga membuat belajar daring putranya terganggu. ”Wifi nya kan ikut mati kalau listrik PLN padam. Sementara untuk beli pulsa internet lagi sudah tidak ada uangnya karena sudah dibayarkan untuk biaya wifi,” katanya.
Manager Unit Pelayanan PLN Rayon Tulungagung, Timbar Imam Priadi, ketika dikonfirmasi menyatakan padamnya listrik akibat layang – layang yang menyangkut di kabel listrik dan menyebabkan korsleting.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Padam listrik yang terjadi baru – baru ini akibat layang – layang,” ujarnya.
Padamnya aliran listrik akibat layang – layang ini, menurut Timbar, sudah menjadi perhatian PLN, Pemkab Tulungagung dan Polres Tulungagung. ”Karena layang – layang yang dimainkan tanpa pengawasan sering menjatuhi aliran listrik,” tuturnya.
Sebelumnya, petugas pelayanan Tekhnik PLN Tulungagung, Adi Prayitno, saat melakukan perbaikan aliran listrik yang padam di Desa Majan Kecamatan Kedungwaru baru – baru ini mencatat, selama sebulan terakhir sudah lebih dari 10 kali terjadi pemadaman listrik akibat layang – layang.
“Selama sebulan ini, lebih dari 10 kali, yang parah yang di Desa Junjung itu, kalau kerugian yang jelas dirugikan ya pelanggan. Kalau sampai ganti trafo kemarin sempat juga ganti trafo harganya ratusan juta,” bebernya. [wed]

Tags: