Longsor di Tosari Kabupaten Pasuruan Hantam Rumah Warga

Sejumlah warga lereng Bromo saat bergotong royong membersihkan material longsor di Dusun Kertoanom, Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jumat (7/10). [Bhirawa/Hilmi Husain]

Kab Pasuruan, Bhirawa
Sebuah tebing di lereng Gunung Bromo, di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan mendadak longsor, Jumat (7/10). Longsor terjadi karena hujan lebat.

Akibat longsor tersebut, membuat salah satu rumah warga rusak, karena dinding rumah dihantam material longsor.

Kepala Desa Tosari, Imron menyampaikan ketinggian longsor mencapai 8 meter, panjang 12 meter serta ketebalan material longsor mencapai 1,5 meter. Material tanah longsor menghantam rumah warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Lokasi longsor berada Dusun Kertoanom. Kejadiannya pukul 09.00. Intensitas hujan memang sangat tinggi, sehingga menyebabkan tanah longsor. Rumah warga yang terkena longsor bernama Nanang Qosim. Yakni, dinding rumahnya ambrol tertimpa longsoran, tandas Imron.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris menyatakan mengetahui ada rumah warga yang terkena longsor, warga sekitar bahu-membahu membersihkan sekaligus mengeluarkan longsoran.

“Warga Tosari sangat guyub, ada apa-apa langsung bergotong royong. Seperti kejadian longsoran yang menimpah rumah di Dusun Kertoanom,” terang Ridwan Harris.

Pihaknya mengajak warga untuk tetap waspada, sekaligus berhati-hati saat hujan turun dengan intensitas yang deras ditambahkan angin kencang.

Sedangkan, untuk masyarakat di dataran rendah juga diimbau untuk bergotong royong membersihkan saluran air. “Sekarang ini merupakan musim pancaroba, cuaca akan berubah secara tiba-tiba, jadi ada ketidak pastian cuaca,” tambah Ridwan Harris.

Ia kembali meminta supaya warga dapat melakukan antisipasi dini terkait rumah yang kontruksinya kurang baik serta diharapkan segera diperbaiki.

Saluran air lingkungan juga diminta segera dinormalisasi. Di daerah pegunungan, perlu ada antisipasi karena retakan tanah memungkinkan terjadi longsor.

“Untuk warga yang berada dataran rendah, aliran air di permukiman sebaiknya harus dinormalkan. Juga menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan,” tambah Ridwan Harris.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dapil Tosari, Sugiarto meminta masyarakat supaya lebih waspada.

“Saat ini, musim yang tidak menentu. Semua sebaiknya lebih peduli terhadap lingkungan sekitar,” kata Sugiarto.

Politisi Partai Golkar ini meminta Pemkab Pasuruan agar lebih masif lagi dalam pemetaaan daerah rawan bencana.

Yakni, dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk tanggap bencana. Tentu juga harus dibarengi dengan diikuti program serta sarana prasarana dan anggaran yang memadai.

“Dengan mendeteksi dini, maka bencana bisa diminimalisir,” tambah Sugiarto. [hil.gat]

Tags: