Lulusan Pelatihan BPVP Sidoarjo Bersertifikasi BNSP

Para peserta pelatihan di BPVP terlihat sangat antuias untuk mendapatkan sertifikasi. [ahmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo, sebelumnya Balai Latihan Kerja (BLK) Sidoarjo, kini telah menjamin para peserta pelatihan lulusannya sudah bersertifikat sesuai keahliannya dan sesuai kompetensinya. Karena mereka benar – benar diuji badan independen, yakni BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Hal ini ditegaskan Kepala BPVP Sidoarjo, M Aiza Akbar usai memantau prosesi pelatihan dari delapan kejuruan, di BPVP Tulangan Sidoarjo, pada (2/6) kemarin.
Menurut Aiza Akbar, pelatihan saat ini kebijakannya berbeda dengan sebelumnya, dilatih sesuai dengan kondisinya, dilatih sesuai dengan instrukturnya. Model pelatihannya sudah direncanakan dan diumumkan sesuai dengan kebutuhan industri. Jadi program – program ini minimal sesuai dengan kebutuhan industri atau wirausaha yang membutuhkan.
“Setelah dilatih mereka disertifiksi, agar ilmu yang diperoleh selama pelatihan itu, baik pengetahuan, skill sikap mental dapat dibuktikan, benar – benar diuji kemampuannya. Sehingga outputnya mereka dapat sertifikat yang dilakukan oleh ahli pengujinya, yakni BNSP. Artinya kelau mereka lulus kompetensinya akan berstandar nasional. Nantinya mereka akan dapat peluang kerja yang lebih baik dari pada yang tidak pernah diuji sertifikasi,” jelasnya.
Aiiza Akbar juga menjelaskan, jika mereka diterima di industri, dan sudah teruji kompetensinya untuk penyesuaiannya sudah tidak banyak lagi. Tetapi secara basic skill mereka memang sudah benar-benar teruji olah penguji yang sebenarnya.
“Tahun lalu peserta pelatihan ada sekitar 480 orang, tahun ini target kami sekitar 560 orang. Ada delapan kejuruan, mulai rekreasi, teknisi perbaikan AC Rumah Tangga, otomotif perbaikan sepeda motor injeksi, las, manufaktur operator mesin bubut atau penggambar CAD, untuk garmen sampel atau pakaian jadi serta membaut caver sepatu. Tehnik Komputer desain grafis,” jelasnya.
Sedang untuk proses pelatihannya, biasanya ada tim atau perwakilan perusahaan yang menggali informasi, kebutuhannya apa saja. Dari hasil tersebut baru kita usulkan kita program untuk pelaksanaan pelatihan.
“Mereka rata – rata terdiri dari remaja produktif lulusan SMK/SMA yang ada di wilayah Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan. Namun 70% kami utamakan asal Sidoarjo,” katanya.
Ganing Puspita Wulandari selaku Instruktur Garmen menambahkan kalau peserta pelatihan ini nanti hasilnya benar-benar sesuai dengan kompetensinya. Bakal sesui dengan keahliannya, karena diuji BNSP langsung.
“Mereka dalam proses pelatihan hingga mendapatkan sertifikasi ditempuh sekitar 1,5 bulan. Jadi hasil sertifikasi dari BNSP ini merupakan point plus bagi peserta yang lulus,” tandasnya. [ach.fen]

Tags: