M. Taufiqurahman Wakili Indonesia di Beijing

Siswa sma nurul jadid M .Taufiqurahman bersama bupati Tantri pamitan ikuti kompetisi chinese britke di Beijing Tiongkok.

Siswa sma nurul jadid M .Taufiqurahman bersama bupati Tantri pamitan ikuti kompetisi chinese britke di Beijing Tiongkok.

Kab.Probolinggo, Bhirawa.
Muhammad Taufiqurahman, siswa Kelas XI Bahasa SMA Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo, akan mewakili Indonesia di ajang kompetisi Chinese Britke di Beijing, Tiongkok mulai 14 hingga 30 Oktober mendatang.
Motivasinya berangkat ke Tiongkok karena ingin mengangkat derajat orang tuanya dan derajat santri. Sebab selama ini dirinya mengaku tidak sependapat dengan anggapan bahwa santri itu hanya bisa mengaji saja. Pasalnya santri bisa menguasai berbagai ilmu, termasuk penguasaan bahasa asing, katanya saat dilepas bupati Hj. P Tanrina Sari, Rabu (15/10).
Sebelum berangkat ke negeri tirau bambu tersebut, Taufik dilepas secara khusus oleh Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan.
Dalam kesempatan tersebut, secara khusus anak tunggal pasangan Munawar dan Lasmiwati ini unjuk kebolehan dengan berpidato menggunakan Bahasa Mandarin. Dengan fasih dia berpidato yang intinya ingin memperkenalkan diri dan pamit. Selama kurang lebih 2 (dua) menit, dia berpidato tanpa ada rasa canggung.
Usai berpidato, Tantri meminta agar dalam yang diikuti oleh 60 negara lainnya di dunia ini Taufik juga memperkenalkan potensi dan ikon yang ada di Kabupaten Probolinggo. “Kenalkan Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan bahasa Mandarin. Sampaikan kalau disini ada Gunung Bromo,” katanya Hj. Tantri.
Taufik bercerita bahwa dalam lomba nanti ada 4 (empat) hal yang harus diikuti selama berada di Tiongkok. Meliputi, tes tulis, pidato Bahasa Mandarin, tanya jawab dan penampilan kebudayaan daerah. “Tiga hari pertama di Beijing, nantinya akan dilakukan pengenalan lingkungan dan kunjungan ke KBRI. Selanjutnya akan diadakan lomba individu, lomba antar negara dan lomba antar benua,” jelasnya.
Sebagai persiapan ke Beijing ini, Taufik mengaku jauh-jauh hari sebelumnya sudah melakukan persiapan baik latihan maupun pemantapan. Terlebih dengan makanan yang ada di Beijing. “Tetapi disana sekarang sudah banyak makanan yang halal,” tambahnya.
Keikutsertaannya dalam lomba ini bagi Taufik adalah ingin mengangkat derajat orang tua dan santri. Sebab banyak isu beredar jika santri banyak yang kurang terampil dan tak meyakinkan, baik dari segi komunikasi maupun lainnya. “Makanya dengan ini kami ingin membuktikan kalau santri juga mampu dan tak kalah dengan lainny. Saya ingin mengangkat derajat para santri,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Probolinggo, Tutug Edy Utomo didampingi Kepala SMA Nurul Jadid Faizin Syamwil mengatakan bahwa saat ini sudah ada 58 anak didiknya yang sudah menjadi mahasiswa di Tiongkok. “Memang di sekolah kami sudah menerapkan program unggulan bahasa,” katanya.
Tutug mengharapkan agar keberangkatan Taufik ke Tiongkok ini bisa memberikan motivasi kepada siswa yang lain di Kabupaten Probolinggo bahwa tidak ada yang tidak mungkin kalau mau belajar dan berusaha, tambahnya. [wap]

Tags: