Melihat Potensi Wisata Dewi Cemara di Desa Brangsi, Lamongan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Kepala Desa Brangsi, Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan Zudi Amin saat memantau Desa Wisata Dewi Cemara dan pameran produk IKM. [Alimun Hakim]

Terdapat Sumur Migit yang Tak Meluap saat Hujan, Tak Surut Saat Kemarau
Kab Lamongan, Bhirawa
Selain memiliki potensi industri kecil menengah (IKM) yang terus berkembang, Desa Brangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan juga memiliki potensi sumber air alami yang menakjubkan. Disebut-sebut mata air tersebut tak pernah meluap saat musim hujan, dan tidak pernah surut saat musim kemarau panjang.
Sumber mata air yang melimpah ruah tersebut berada di dalam sumur yang oleh warga setempat dijuluki Sumur Migit. Sumber air tersebut juga sering dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk keperluan air minum, MCK dan irigasi, bahkan dapat mencukupi kebutuhan air bersih untuk 511 kepala keluarga yang ada di Desa Brangsi.
Melihat potensi luar biasa ini, Kepala Desa Brangsi, Zudi Amin bersama warganya memanfaatkanya untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Depo Isi Ulang Air Bersih Migit Tirta Asri.
Mendengar itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi langsung gerak cepat hadir di tengah masyarakat Brangsi sekaligus tepat di momen Pembukaan Lomba Tumpeng Berdirinya Paguyuban IKM Desa Brangsi di Lokasi Depo Migit Tirto Asri.
Kades setenpat Zudi Amin, pada Minggu (21/11) lalu mengungkapkan, semua potensi yang tergali dan sukses dijalankan tidak lain atas bantuan pemerintah melalui pengembangan usaha desa. Mulai dari pendirian Warung Lamongan (WARLA) yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat desa dengan munculnya IKM-IKM juga dapat digunakan untuk mengelola potensi desa.
“Modal yang diberikan pemerintah kepada BUMDes ini kami manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa. Selain sukses mengelola Warung Lamongan (WARLA), program penggilingan padi, penggemukan sapi juga jalan. Bahkan Depo Air Isi Ulang yang kami dirikan juga jalan,” ungkap Zudi Amin.
Zudi menceritakan, keberadaan WARLA turut menumbuhkan IKM di desa setempat. “WARLA isinya full, isinya ya produk karya ibu-ibu, ada 24 IKM yang memenuhi WARLA, luar biasa” imbuhnya.
Ke depan, Zudi berharap potensi desa dapat berkembang dengan adanya wisata edukasi milik desa yang dikenal dengan DEWI CEMARA, yakni akronim dari DEsa WIsata yang CErdas, MAndiri, dan menjadi desa yang sejahteRA.
Bupati Yuhronur Efendi mendukung penuh atas pengembangan wisata edukasi DEWI CEMARA yang sangat mungkin untuk dikembangkan warga desa.
“Saya yakin ini pasti akan terjadi. Sekarang itu tempat wisata tidak harus di gunung, di pantai. Dimana-mana, ditempat-tempat lain tidak ada gunung tidak ada pantai tapi tetap dikunjungi banyak orang, karena apa? Karena narasinya, ya karena cerita-cerita dari mulut ke mulut,” tutur Bupati.
Melihat potensi besar yang dimiliki Desa Brangsi,lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pariwisata akan terus mendukung pengembangan agar menarik untuk dikunjungi wisatawan.
“Melalui narasi bahwa terdapat sumur migit, yang tidak pernah meluap ketika dijadikan limpahan air hujan, yang tidak pernah surut ketika diambil airnya, akan menjadi daya tarik luar biasa dan perlu dikembangkan. Saya bantu desain gambar kepada Dinas Pariwisata agar bisa membantu menarik wisatawan datang kesini,” pungkasnya. [Alimun Hakim]

Tags: