Ratusan Aktivis PMII Demo, Minta Pemkab Stabilkan Stok Pupuk

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam wadah PMII melakukan aksi demo di depan Kantor Pemkab Situbondo Senin ((22/11). [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam wadah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Situbondo melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Situbondo, Senin (22/11).
Mereka sejatinya ingin bertemu dengan Bupati Situbondo, Karna Suswandi. Namun keinginan ratusan pendemo itu tidak berhasil, karena Bupati Karna menghadiri sejumlah kegiatan di beberapa tempat yang sudah terjadwal.
Pengamatan dari lokasi menyebutkan, dalam aksi demo mereka mendesak Pemkab Situbondo segera menambah stok pupuk bersubsidi. Selain itu mereka meminta Pemkab juga memaksimalkan pengawasan harga eceran tertinggi disetiap kios dan melakukan sosialisasi plus pendataan e-RDKK terhadap petani. Aksi demo dijaga ketat puluhan personil polisi Polres Situbondo.
Yuda, koordinator aksi demo mengatakan, mahasiwa yang tergabung dalam PMII melakukan aksi demo dengan cara berjalan kaki dari kantor PMII menuju Kantor Pemkab Situbondo, di Jalan PB Sudirman.
Dalam aksi itu, aku Yuda, para mahasiswa juga membawa sejumlah poster yang berisi aneka tulisan desakan kepada Bupati Situbondo. “Kami butuh memanen bukan suplemen. Padi tidak tumbuh dari janji melainkan dari pupuk bersubsidi,” aku Yuda tentang isi tulisan aksi demo kemarin.
Sesampainya di depan Kantor Pemkab Situbondo, para demonstran langsung melakukan orasi. Mereka datang dengan menaiki mobil pick-up dan sebuah sound sistem. Dalam orasinya, ujar Yuda, PMII menyampaikan aspirasi, karena selama ini rakyat Situbondo sudah mengalami beberapa kerugian karena pupuk yang langka.
“Saudara saudara, selama ini petani di Situbondo membutukan pupuk bersubsidi. Untuk itu kami mendesak Pemkab untuk cepat tanggap, menstabilkan stock pupuk bagi petani,” teriak Yuda,
Terpisah, Bupati Situbondo, Karna Suswandi saat ditemui dalam salah satu acara menjelaskan, hari ini dirinya akan menggelar rapat bersama PPL dalam rangka untuk tehnis pendistribusian pupuk. Bupati Karna memprediksi sebelumnya akan mendapatkan jumlah pupuk yang cukup, namun karena adanya lonjakan harga pupuk hingga dua kalipat, tonase dan sasaran berkurang.
“Ya dalam rangka untuk mengurangi sasaran itu, kami akan melakukan sosialisasi dengan PPL. Kami juga akan turun langsung, agar masyarakat mengetahui adanya perhatian pemerintah kepada kalangan petani,” tutur Bupati Karna. [awi]

Tags: