Melongok Kiprah SMA Double Track di Jatim

Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi memberikan paparan terkait capaian SMA Double Track di tahun ketiga. Dalam kegiatan Milenial Entrpreneur Award 2021 yang dilaksanakan secara virtual ini juga dihadiri Rektor ITS Prof Mochamad Ashari (dua kiri atas) dan Dirjen Pauddikdasmen Kemendikbud Jumeri serta ratusan lembaga SMA yang mengikuti Double Track

Lahirkan 1.916 Kelompok Usaha Siswa, Bekal Awal jadi Start Up Mandiri
Surabaya, Bhirawa
Mencetak ribuan wirausahaan muda menjadi salah satu visi Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim dalam mengatasi persoalan pengangguran bagi lulusan SMA. Menginjak tahun ketiga, visi ini perlahan tercetus lewat salah satu program unggulan SMA Double Track. Terbukti di tahun ini, sudah 1.916 kelompok usaha siswa (KUS) dari 158 lembaga dengan skill terampil yang laik diakui.
Kehadiran SMA Double Track memberikan atmosfer baru dalam dunia pendidikan di Jawa Timur. Pasalnya, penerapan program ini tidak hanya mengacu pada pembelajaran akademik. Melainkan juga ditambah dengan ektrakulikuler keterampilan teknis dan digital. Program juga ditujukan untuk menekan angka pengangguran bagi lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Banyak prestasi yang ditorehkan para siswa dalam program ini. Diantaranya, program SMA Double Track telah mendapatkan penghargaan Top 25 Kompetisi Inovasi Publik (KOVABLIK).
Karenanya, sebagai bentuk motivasi dan apresiasi terhadap inovasi dan karya siswa, Dindik Jatim menggelar Milenial Entrpreneur Award 2021. Ajang penghargaan itu sekaligus untuk memperingati HUT ke-76 Provinsi Jawa Timur.
Dalam kegiatan itu, hadir Dirjen Pauddikdasmen Kemendikbud Jumeri, melalui siaran zoom yang menyebut program SMA Double Track perlu mendapat dukungan stakeholder. Karena itu pihaknya menyambut baik kerjasama atau dukungan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Dia berharap SMA Double Track bisa menjadi contoh bagi provinsi lain.
“Sudah ada puluhan ribu siswa yang menikmati program ini. Saya berharap dapat terlaksana dengan baik demi kemampuan yang handal untuk masa depan,” tuturnya, Kamis (14/10).
Tak hanya itu, harapan besar program pun dipaparkan Rektor ITS Prof Mochamad Ashari. Dalam kesempatan itu, Prof Ashari mengatakan, sangat mendukung program SMA Double Track. Program tersebut sangat membantu mengatasi problematika angkatan kerja di Jatim. Pihaknya melihat meski baru tataran usaha di tingkat SMA, omset yang diterima dari hasil produk SMA Double Track cukup menjanjikan.
“ITS sebagai pembina SMA Double Track juga telah menyediakan beberapa fasilitas pendukung. Di antaranya ruang sertifikasi, ruang karir, ruang dagang, dan ruang training. Konsep double track ini, menurutnya layak ditiru oleh provinsi lain di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan, Milenial Entrepreneur Award 2021 merupakan bentuk apresiasi terhadap para siswa program SMA Double Track. Terutama terhadap mereka yang telah mengikuti proses pelatihan hingga mampu membuat produk yang kompetitif dan dapat dipasarkan di masyarakat. “SMA Double Track adalah salah satu inovasi program pendidikan di Jatim, dan satu-satunya di Indonesia. Dan vokasi ini sangat penting,” jelasnya.
Bentuk apresiasi itu dikemas melalui lomba kemandirian kelompok usaha siswa (KUS) dari perwakilan sekolah pelaksana SMA Double Track. Lomba tersebut juga memadukan beberapa skill yang diintegrasikan dengan media online seperti toko online dan digital marketing. Lomba tersebut juga dihelat sebagai upaya akselerasi cipta kerja dan cipta usaha. Ada 1.916 KUS dari 158 lembaga yang berpartisipasi.
Dibentuknya KUS sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi oleh para trainer untuk menjangkau para siswa di masa pandemi Covid-19. Melalui KUS, para trainer dapat lebih fokus pada kelompok usaha yang jumlahnya lebih kecil dibanding bila harus menjangkau per individu.
KUS tersebut, tambah Wahid berasal dari tujuh bidang keterampilan program SMA Double Track. Yakni, multimedia, teknik elektro, teknik listrik, tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan teknik kendaraan ringan. Adapun penghargaan Milenial Entrepreneur Award meliputi delapan kategori. Yakni, omset kelompok usaha siswa (KUS) terbaik, poster produk KUS terbaik, video story KUS terbaik, video promosi KUS terbaik, aktivitas marketplace KUS terbaik, sinergi DUDI dengan KUS terbaik, keunikan produk KUS terbaik, dan omset usaha alumni terbaik.
“Semua SMA ke depan diharapkan bisa memberikan pendidikan vokasi. Karena KUS ini untuk memberikan bekal awal sebelum menjadi startup secara mandiri. Dengan begitu bisa menciptakan startup-startup baru. Bisa juga menjadi karyawan yang profesional. Memiliki keterampilan, pengetahuan, dan keberanian karena sudah pernah belajar di KUS. Dan tentu tetap memiliki akademi yang tinggi,” terang Wahid.
Meski begitu, Wahid juga menegaskan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi juga akan diberi bekal akademik. Menurutnya, akan lebih hebat lagi bila siswa SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi di sela waktu belajar bisa memproduksi sehingga bisa membiayai kuliahnya dan dirinya sendiri.
“Ini sudah banyak dilakukan oleh alumnus SMA Double Track. Sudah banyak yang berpenghasilan lebih dari UMK setempat. Ada yang bergerak di bidang kecantikan dengan membuka salon, ada yang dari tata boga, juga ada yang melakukan servis kendaraan, itulah yang kita harapkan dari siswa alumni,” katanya.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dindik Jatim, Ety Prawesti, menambahkan kedepan tantangan pengembangan SMA-DT adalah skills dan kreativitas para traniner yang berasal dari guru di sekolah bersangkutan. Hal itu dirasa lebih penting daripada merekrut trainer dari profesional atau praktisi dari pihak luar.
“Karena trainer yang berasal dari unsur guru atau tenaga kependidikan ini juga punya sisi lebih karena kesinambungannya lebih terjaga dalam mengakses para siswa bahkan ketika siswa sudah lulus sekalipun,” terang Ety.
Setelah berhasil sebagai pusat pelatihan dan pusat produksi, Ety mengatakan jika target yang lebih menantang pada tahun ketiga adalah sekolah sebagai pusat pemasaran. Harapannya, sekolah dapat memasarkan lebih luas dan juga telah memulai mengurus legalitas usaha. Terbentuknya DT-mart di sekolah menjadi sarana bagi sekolah mengembangkan dan memasarkan produknya.
Penghargaan utama Milenial Entrepreneur Award 2021 itu diberikan kepada sejumlah SMA pemenang. Yakni, SMAN 3 Bangkalan untuk kategori sinergi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan kelompok usaha siswa (KUS), SMAN 1 Karas untuk kategori poster produk KUS terbaik, SMAN 1 Tanggul untuk kategori video story KUS terbaik, dan SMAN 1 Karangan untuk kategori video promosi KUS terbaik.
Selain itu, kategori lain yakni aktivitas marketplace KUS terbaik dimenangkan oleh SMAN 1 Saradan, kategori omset KUS terbaik diraih oleh SMAN 1 Banyuputih, kategori keunikan produk KUS terbaik diraih oleh SMAN 1 Panji, dan kategori omset alumni terbaik diraih oleh SMAN 1 Badegan.
Pada kegiatan yang diselenggarakan secara virtual dan semi online itu juga dihadiri oleh perwakilan SMA di Jatim. Yakni, SMAN 3 Bangkalan (perwakilan kecantikan), SMAN 1 Pule Trenggalek (perwakilan teknik elektro), SMAN 1 Pronojiwo Lumajang (perwakilan multimedia-desain grafis), SMAN 1 Saradan Madiun (perwakilan teknik busana dan multimedia-fotografi), dan SMAN 1 Balen Bojonegoro (perwakilan teknik kendaraan ringan). [Diana Rahmatus S]

Tags: